Panen Kedelai Varietas Baru Biosoy di Lahan Desa Wonoharjo Kemusu Boyolali

Spread the love

Apakah di desa Wonoharjo, Kemusu, Boyolali dapat ditanami kedelai? Pertanyaan dan keraguan itu muncul karena di desa tersebut belum pernah ditanami kedelai. Petani lebih terbiasa bertanam jagung atau palawija lain yang tahan kekeringan.

Keraguan mungkin akan berlangsung lama apabila tidak ada keberanian untuk mencoba menanam kedelai. Membuat lahan percontohan kedelai varietas baru Biosoy, itulah yang dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat dari Fakultas Pertanian (FP) Universitas Slamet Riyadi (UNISRI). Kegiatan bertujuan untuk membuat lahan percontohan kedelai di lokasi yang belum pernah ditanami kedelai. Hal tersebut dilakukan untuk merubah pemahaman petani bahwa kedelai hanya tumbuh baik di tempat tertentu saja misalnya Wonogiri dan Grobogan.

Hal ini dikemukakan Sumarmi, kepada Poskita.co, Minggu (13/06/2021).

Awal bulan Maret 2021, Sumarmi dan Efi Nikmatu, dosen FP UNISRI datang ke Sendang Nongko, Wonoharjo tempat tinggal mahasiswa Awaludin yang bersedia mencoba bertanam kedelai di lahan milik orang tuanya. Tim pengabdian memberikan pengarahan budidaya kedelai di lahan yang belum pernah ditanami kedelai. Cara mengolah tanah dengan pemberian pupuk cair yang mengandung bakteri penambat Nitrogen. Hal itu dilakukan supaya lahan cocok untuk pertumbuhan kedelai sampai berbuah. Benih kedelai varietas baru Biosoy sebanyak 800 butir (2 ons) ditanam pada lahan seluas 44 meter persegi, dengan jarak tanam 20 x 40 cm.
Perawatan tanaman dilakukan dengan pemberian pupuk pada saat tanaman umur sebulan. Mencabut gulma yang tumbuh dimaksudkan agar tidak terjadi persaingan atau perebutan unsur hara bagi tanaman utama. Setelah tanaman kedelai umur 40 hari tampak semua tumbuh bunga kecil-kecil warna ungu. Hujan yang turun pada bulan April dan Mei menguntungkan dan membuat tanaman kedelai tumbuh subur. Pada saat tanaman umur 90 hari dilakukan panen kedelai.
Panen dilakukan bersama antara pemilik lahan, dosen pengabdi dan beberapa mahasiswa FP UNISRI dengan mencabut seluruh tanaman. Tanaman hasil panen dikeringkan di bawah sinar matahari sampai sebagian biji kedelai keluar dari polongnya. Pengeringan dilakukan selama 4 hari, setelah itu semua biji dirontokkan. Hasil panen yang didapatkan cukup memuaskan, yaitu 5,7 kg biji kedelai kering. Hal tersebut menarik dan mengubah pandangan petani bahwa bertanam kedelai itu sulit dan ribet. Benih Biosoy sebanyak 2 ons dapat menghasilkan 5,7 kg kedelai kering menunjukkan keberhasilan budidaya kedelai di lahan baru.

Cosmas