Bikin Banjir Warga Tutup Proyek Jembatan Ganefo

Spread the love

 

SRAGEN, POSKITA.co – Proyek jembatan Ganefo digruduk warga Desa Klandungan, Kecamatan Ngrampal, Sragen. Mereka memprotes pengerjaan proyek jembatan penghubung Tangen-Ngrampal ini dinilai mengakibatkan banjir areal persawahan sekitar. Lantaran dalam proyek tidak ada pembuangan air, sehingga terjadi genangan. Bahkan akibat aksi itu, pekerjaan proyek terpaksa dihentikan untuk ambil solusi agar tuntutan warga bisa terpenuhi, Kamis (19/11).

Informasi yang dihimpun menyebutkan, proyek jembatan Ganefo yang telah dikerjakan lebih satu bulan ini dinilai berdampak bagi areal persawahan di sekitarnya. Karena saat hujan air tak bisa mengalir ke sungai, malah menimbulkan genangan air dan banjir ke persawahan setempat. Kondisi itu membuat warga sekitar protes. Mereka dengan membawa poster bertuliskan ‘Warga Tutup Proyek Jembatan’. Aksi itu, warga menuntut pihak rekanan untuk membuat saluran air, agar saat hujan tidak terjadi genangan dan banjir.

“Selama tuntutan warga tidak dipenuhi, warga akan menutup proyek jembatan Ganefo Tangen ini,” tandas Budi, warga Gandrung RT 02 Klandungan Ngrampal, Sragen.

Dikatakan Budi, adanya proyek jembatan Ganefo yang baru malah menimbulkan banjir. Karena tidak ada saluran pembuangan air, sehingga saat hujan air genangi sawah. Karena dengan pekerjaan baru tersebut,
saluran air mati tidak ada gorong-gorongnya.

“Sehingga saat hujan deras air tidak bisa mengalir, dan banjiri tanaman padi. Tuntutan warga buatkan gorong-gorong, bila tidak warga tetap nutup proyek ini,” tegas Budi.

Menurut Budi, warga sangat kecewa dengan proyek jembatan Ganefo, yang menutup sawahnya tanpa ada gorong-gorong saluran air. Ditambahkan Sarjono (52) warga Ngrejeng RT 06, Klandungan, warga marah
ada proyek miliaran rupiah, namun warga sekitar hanya jadi penonton saja, seharusnya pihak pelaksana proyek jembatan Ganefo, meminta warga dilibatkan dalam pekerjaan. Minimal warga pemilik kendaraan dumptruk untuk dilibatkan dalam pekerjaan untuk cari uruknya.

“Namun proyek akan selesai pihak pelaksana proyek cuek dengan warga lingkungan. Pokok e proyek jembatan Ganefo tutup dulu sebelum permintaan warga Klandungan terpenuhi dulu,” papar Sarjono.

Dijelaskan Sarjono, warga protes pihak proyek jembatan Ganefo tidak merekrut tenaga lingkungan, semua tenaga kerja dari jauh semua.

“Karena dalam pekerjaan itu, justru warga sekitar tidak dipekerjakan sebagai tenaga kerja proyek,” ucap Sarjono.

Pengawas Proyek Jembatan Ganefo dari PU Propinsi Jateng Supriyono menjelaskan, munculnya tuntutan tersebut pihaknya bersama camat setempat telah mendatangi lokasi untuk membuat saluran air tersebut.

“Tuntutan warga telah diselesaikan dengan baik, soal saluran air akan dikerjakan secepatnya,” papar Supriyono saat dihubungi melalui melalui pesan singkat telepon selulernya.

Pelaksana Proyek Muhammad Qodri menjelaskan, dengan tuntutan warga itu pihaknya langsung eksekusi untuk membuat saluran air tersebut. Karena tuntutan warga saat hujan, terjadi genangan air hingga terjadi banjir karena tak ada saluran air.

“Sehingga pekerjaan utama saat ini memang dihentikan dulu, kita kerjakan pembuatan saluran dulu. Soal anggaran memang tidak ada untuk pembuatan saluran tersebut, namun hal itu tak masalah terpenting
permasalahan cepat diselesaikan,” jelas Qodri.

Sedangkan soal tuntutan warga ingin bekerja di proyek, kata Qodri, sebenarnya pihak pelaksana proyek sangat terbuka. Hanya saja, pihaknya tetap meminta dalam mengerjakan harus profesional, lantaran dalam
pengerjaan jembatan itu harus tepat waktu dan kualitas terjaga. (Cartens)