Warga Iuran Cegah Corona

Spread the love

SRAGEN, POSKITA.co – Kepedulian warga Desa Guworejo, Kecamatan Karangmalang pada pencegahan Covid-19 patut diapresiasi. Meski belum tersentuh bantuan Pemerintah Desa, namun warga bergerak kompak dan melakukan pencegahan secara swadaya.

Sejak awal pekan ini, sistem akses di wilayah RW 03 Desa Guworejo dibuat menjadi satu pintu. Empat akses masuk di tutup dan diarahkan ke satu akses saja. Sistem satu pintu ini meliputi beberapa RT mulai dari RT 12, 13. 14, 15 dan 27. Warga yang masuk dan keluar di data jam, keperluan dan suhu tubuhnya. Selain itu juga wajib bermasker.

Ketua RW 03 Suwarmin menyampaikan menggerakkan karang taruna, linmas dan warga masyarakat. Partisipasi masyarakat sangat tinggi untuk mencegah Covid-19. Mulai dari konsumsi, palang portal dan sebagainya merupakan sumbangsih masyarakat setempat. ”Ini inisiatif warga, thermogun juga dari warga yang kerja di bidang kesehatan,” terangnya Jumat (17/4).

Dalam melakukan sistem pengamanan desa ini belum ada keterlibatan dari pemerintah desa. ”Dari desa belum ada bantuan. Saya tidak tahu untuk corona entah dianggar atau tidak, Kades belum menemui kami,” tuturnya.

Dia mengaku Pemdes Guworejo belum memberitahukan soal pergeseran anggaran. ”Jika memang ada anggaran dan diberikan kami terima. Kalau tidak ada, ini tetap berjalan dengan kebersamaan warga,” terangnya.

Soal pengelolaan menggunakan sistem satu pintu ini diharapkan menjadi contoh kampung lain. Bahwa tidak sekedar menutup akses jalan, namun juga memberi edukasi pada warga terkait pencegahan Covid-19 dan pemantauan warga yang masuk maupun keluar lingkungan.

Terpisah, Daru Sucondro selaku Kepala Desa (Guworejo) menyampaikan untuk Satgas Covid-19 menganggarkan sekitar Rp 40 juta. Anggaran tersebut diambil dari menggeser sejumlah kegiatan dan proyek makadam jalan desa. ”Selama Covid-19 ini tidak ada pertemuan, itu kita alihkan. Sama kita ada pemangkasan jalan makadam sekitar Rp 15 juta,” ujarnya.

Pihaknya menyampaikan sudah melakukan penyemprotan disinfektan. Dia mengakui sudah ada posko mandiri di beberapa wilayah untuk antisipasi. Salah satu yang diantisipasi untuk tamu yang berkunjung.

Daru mengakui untuk posko mandiri dari masyarakat sampai saat ini memang belum mendapat bantuan. Pihaknya menjelaskan posko ini baru berdiri. Dia menunggu perkembangan masalah wabah Covid-19 ini. ”Dari wilayah utamanya kita gerakkan donatur, termasuk saya juga donatur. Kita tidak tahu jangkanya wabah ini sampai kapan,” tuturnya.

Dia yakin untuk posko mandiri bisa saja dibantu anggaran. Namun melihat kondisi dahulu. ”Kita lihat di Kebayanan I kita lihat sampai 30 hari dahulu atau pertengahan bulan puasa. Jika Corona masih ya kita lanjut,” terangnya. (Cartens)