Aksi Gerakan Pilah Sampah Panggungharjo
BANTUL, POSKITA.co – Pemerintah Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memulai gerakan aksi nyata pemilahan sampah berbasis rumah tangga. 1000 kepala keluarga menjadi target dalam gerakan memilah sampah ini
Demikian diungkapkan kepala desa Panggungharjo, Wahyudi Anggoro, saat memberi sambutan acara launching Gemi Nastiti Gerakan Pemilahan sampah di Kampung Mataram desa Panggungharjo hari Minggu pagi (20/10/2019).
Lebih lanjut Wahyudi menambahkan gerakan aksi pilah sampah ini memberi kesempatan kepada warga rumah tangga untuk menabung emas dari hasil pemilahan sampah yang bernilai jual. Seperti kertas, botol plastik dan lain sebagainya.
“Saat ini sudah ada 400 orang yang telah memilah dan menabung emas dari hasil sampah,” ucap kepala desa Wahyudi. Sistem tabungan emas dari pilah sampah ini merupakan program Pemerintah Desa yang disupport kerjasama dengan Kantor Pegadaian Yogyakarta.
Wahyudi menjelaskan, mencuplik hasil laporan Badan Pusat Statistik angka konsumsi di desa Panggungharjo untuk konsumsi belanja sayur, telur, daging mencapai 10 milyar pertahun. Sedangkan masalah sayuran dewasa ini tidak lepas dari bahaya kimia dalam proses perawatannya.
Karena itu, di depan 400an ibu-ibu kader PKK, Wahyudi mengajak agar warganya mengelola sampah organik secara optimal dengan milah sampah. Dengan memilah sampah yang dimasukkan tabungan emas jika dibuat rata-rata per bulan 30 ribu terasa masih kecil. Namun jika dilakukan secara tekun dari tiap rumah tangga selama kurun waktu 10 – 15 tahun diperkirakan menghasilkan nilai tabungan emas senilai 180 juta. Nilai tersebut bisa menjadi bekal jaminan kesejahteraan hari tua atau masa pensiun.

Forum gerakan pilah sampah ini menjadi program pemerintah desa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan warganya. “Ketika memiliki tabungan emas di masa pensiun nanti tentunya tak ada lagi masalah keuangan bagi masa tua yang bergantung pada anak-anaknya,” ujar Wahyudi.
Sebelum menutup sambutan, secara spontan Wahyudi membuka kesempatan kepada para hadirin untuk mendaftar program tabungan emas dengan batas 30 yang mendapat doorprize. Kontan langsung disambut antusias ibu-ibu hadirin.
Camat Sewon Danang Erwanto yang hadir dalam acara sangat menaruh bangga dan senang dengan program di desa Panggungharjo. “Ini mirip gerakan gemar menabung,” tandas Camat Sewon. Dirinya menaruh harapan bahwa gerakan menabung tidak hanya tabungan emas dari sampah namun juga menabung dari sumber rejeki yang lain dibiasakan ditabungkan.
Kepala Kantor Pegadaian Musanif menyatakan program tabungan emas dilatarbelakangi adanya keprihatinan pemanasan global akibat menggunungnya masalah sampah. Pegadaian melalui program CSR memberi bantuan ke desa-desa khususnya turut menangani masalah persampahan.
Kenapa berupa emas? Karena tabungan emas tidak terpengaruh inflasi. Dengan dana 7 ribu sudah bisa untuk membuka rekening tabungan emas . (yan)
Caption Foto HL:
Kepala desa Panggungharjo Wahyudi Anggara saat memberi sambutan gerakan pilah sampah.