Berita Hoax Mengerikan
SRAGEN, POSKITA.co – Sekarang ini berita hoax sangat memprihatinkan karena sudah mengerikan dan di luar kendali. Sebab itu, masyarakat cerdas dan cermat dalam menangkal hoax, supaya berita bohong dan berisi ujaran kebencian itu tidak menjadi viral atau terkenal. Ajakan ini disampaikan anggota Badan Pengkajian MPR, Agustina Wilujeng Pramestuti, tatkala acara sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, dengan ratusan anggota Wanita Katholik Republik Indonesia (WKRI), di aula RS Mardi Lestari Sragen, Minggu (13/1).
Anggota MPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengatakan, jangan terlena dengan gadget sebab memang ada waktunya untuk memakai gadget.
“Sekarang ini berita hoax sudah mengerikan dan di luar kendali, maka kita harus bijaksana memakai gadget. Jangan percaya dengan hoax dan harus cerdas menangkal hoax supaya tidak berkembang,” tandas Agustina.
Menurut dia, berita hoax menjadi viral atau tersebar karena ada yang menge-share atau yang mengirimkannnya, karena itu harus cermat saat menerima sebuah berita yang ada di media sosial. Apalagi bila sebuah berita yang disampaikan berkali-kali, seringkali dianggap sebagai sebuah hal yang benar, padahal tidak. Karena itu jangan sampai membagikan berita hoax supaya tidak menjadi viral dan tidak mengundang bahaya.
Terkait dengan adanya pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan dilaksanakan pada 17 April mendatang, wakil rakyat dari daerah pemilihan Jawa Tengah IV (Kabupaten Sragen, Karanganyar dan Wonogiri) itu juga tidak lupa mengajak WKRI khususnya agar selalu berdoa untuk pelaksanaan pemilu yang damai dan tidak apatis.
“Doa memiliki kekuatan yang luar biasa dan doa bisa menyelesaikan serta menjawab semua kegelisahan yang ada,” katanya. Agustina juga mengemukakan, tentang Empat Pilar Kebangsaan, tidak seberat yang dipikirkan orang. Sebab saat ini sudah berkembang sesuai dengan pergerakan jaman.
“Jangan dibayangkan hanya sekedar baca buku dan debat saja, karena saat ini sudah implementatif, seperti sekarang ini,” tegasnya. Seperti membahas masalah pemilu yang adalah perwujudan dari sila keempat Pancasila.
Sebenarnya pemilu merupakan hak warga negara, tetapi menjaga kewajiban bagi kita semua agar pelaksanaan pemilu berjalan dan terlaksana sesuai dengan koridornya. Masyarakat diminta tidak apatis dengan pelaksanaan pemilu, sebab suara dari masyarakat sangat menentukan nasib bangsa selama lima tahun ke depan.
Estu, salah satu peserta sosialisasi mengatakan, sosialisasi terkait Pemilu 2019 sangat perlu dilakukan, khususnya terhadap generasi muda. Hal ini agar mereka tidak apatis dan tidak mau tahu terkait pelaksanaan pemilu. “Jangan sampai ada yang golput karena mereka apatis dan tidak tahu tentang pemilu,” katanya. (Cartens)