Bambang Soesatyo Jadi Ketua DPR, Janji Tak Bikin Gaduh
JAKARTA (poskita.co) – Bambang Soesatyo akhirnya dilantik oleh Ketua Mahkamah Agung, Hatta Ali, sebagai Ketua DPR dalam sidang paripurna DPR RI. Bambang menggantikan Setya Novanto yang terjerat kasus dugaan korupsi proyek e-KTP.
Pelantikan dipimpin tiga pimpinan DPR yakni Agus Hermanto, Taufik Kurniawan dan Fahri Hamzah. Pelantikan Bamsoet, panggilan akrabnya, setelah ditunjuk oleh Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto sebagai Ketua DPR.
“Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya sebagai Ketua DPR, dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan dengan berpedoman pada Pancasila dan UUD RI tahun 1945. Bahwa saya dalam menjalankan kewajiban akan bekerja dengan sungguh-sungguh demi tegaknya kehidupan demokrasi. Serta mengedepankan kepentingan bangsa dan negara, mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, mengedepankan kepentingan bangsa dan negara, daripada kepentingan pribadi seseorang dan golongan. Bahwa saya akan memperjuangkan aspirasi rakyat yang saya wakili untuk mewujudkan tujuan nasional demi kepentingan bangsa dan NKRI,” ujar Bamsoet saat membacakan sumpahnya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (15/1).
Bamsoet kemudian menandatangani Berita Acara Pelantikan. Ia menjabat sebagai Ketua DPR hingga tahun 2019. Sebelumnya, yang telah menjadi ketua DPR, yaitu Setya Novanto, Ade Komaruddin dan Bambang Soesatyo.
Berbagai pekerjaan rumah sudah siap menghadang, di antaranya Pansus Angket KPK.
Menurut Bambang sudah ada kesimpulan yang jelas. Targetnya sebelum masa sidang berakhir tugas penting itu bisa diselesaikan. Selain menyelesaikan itu, Bamsoet juga berjanji akan menjaga suasana politik di DPR. Terlebih lagi memasuki tahun politik, Bamsoet akan menjaga keteduhan suasana politik di parlemen. Dalam pelantikan, Bamsoet membacakan sumpahnya.
Bambang juga akan memperbaiki citra DPR khususnya terkait korupsi. Sebab korupsi masih menjadi salah satu pokok persoalan di lembaga legislatif. Apalagi di dalam masyarakat sudah berkembang sebuah citra yang sangat negatif terhadap DPR RI. Ia akan melakukan langkah-langkah mendasar untuk mengubahnya, mulai dari DPR terlebih dahulu. (Cosmas)