Polresta Solo, Senkom dan Ponpes Budi Utomo Kolaborasi Perangi Narkoba

Spread the love

Polresta Solo, Senkom Mitra Polri dan Ponpes Budi Utomo menggelar sosialisasi bahaya narkoba di Masjid Baitul A’la yang diikuti 500 peserta dari berbagai kalangan, baik para pelajar maupun para mahasiswa, pada Minggu (16/11). (foto dokumentasi)

SOLO, POSKITA.co – Satresnarkoba Polresta Solo bersama Senkom Mitra Polri Kota Solo perang melawan narkotik dan obat-obat terlarang (narkoba) saat sosialisasi akan bahaya narkoba di kompleks Ponpes Budi Utomo, Banjarsari, Minggu (16/11/2025).

Kegiatan ini melibatkan berbagai unsur pelajar, mahasiswa sebagai langkah preventif untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di Kota Solo.

Sosialisasi di Masjid Baitul A’la tersebut sekitar 500 peserta yang terdiri dari anggota Senkom Solo, santri Ponpes Budi Utomo, serta pemuda-pemudi di kawasan Banjarsari tampak antusias untuk mengikuti giat tersebut.

Ratusan peserta tentu saja mendapat pengetahuan perihal narkoba, baik jenis-jenis narkoba yang beredar, dampak yang ditimbulkannya, serta cara penanganannya.

Di moment ini, Wakasat Resnarkoba Polresta Solo, AKP Winarsih dan jajarannya, serta Ketua Senkom Mitra Polri Kota Solo, Yusuf Erwansyah secara langsung menunjukkan berbagai bentuk narkoba yang beredar dengan tujuan para peserta memahami betul jenis-jenis narkoba dan dampaknya sehingga tidak sampai terpapar berbagai penyalahgunaan narkoba.

AKP Winarsih usai acara mengemukakan pentingnya kegiatan ini mengingat penyalahgunaan narkoba sudah sampai ke berbagai kalangan di Kota Solo.

“Dengan peredaran narkoba tersebut, kami dari jajaran Satnarkoba dapat mengungkap kasus peredaran narkoba cukup meningkat. Sosialisasi ini agar para peserta dan masyarakat di sekitar tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba dan ke depan bisa menjadi duta antinarkoba,” jelasnya.

Orang kedua di jajaran Satresnarkoba itu juga menjelaskan bahwa saat ini, ungkap kasus narkoba di Solo menempati peringkat tertinggi kedua di Jawa Tengah, setelah Semarang. Peredaran narkoba saat ini merata di setiap kecamatan, dengan jenis terbesar yang diungkap adalah sabu-sabu (SS).

Lebih lanjut, materi sosialisasi yang disampaikan mencakup pengertian jenis-jenis narkoba dari yang ringan hingga berat, termasuk dampak yang ditimbulkannya. Peserta juga dibekali pengetahuan tentang cara menangani orang yang terpapar penyalahgunaan narkoba.

“Tujuannya adalah agar mereka memahami wujud narkoba dan jika nantinya menemui mereka tahu harus bertindak seperti apa,” tambahnya.

AKP Winarsih menambahkan penanganan bagi para pelaku narkoba di Solo dilakukan berdasarkan asesmen, untuk menentukan apakah perlu dilanjutkan dengan penanganan hukum atau cukup melalui rehabilitasi.

“Kolaborasi antara Polresta, Senkom dan Ponpes Budi Utomo ini merupakan wujud upaya preventif yang berkelanjutan untuk menekan angka kasus narkoba dan menyelamatkan generasi muda Solo,” bebernya.

Pada kesempatan ini, Yusuf Erwansyah, menyampaikan sosialisasi yang sama akan digelar secara berkala di 5 kecamatan yang ada di Solo dengan harapan agar peserta, terutama generasi muda, dapat memahami dampak buruk narkoba.

“Harapannya mereka mengetahui dampak-dampak buruk dari narkoba sehingga dengan sendirinya muncul kesadaran untuk menghindari hal tersebut serta menularkan kesadaran itu ke teman-teman sepergaulannya,” urai Ketua Senkom Kota Solo itu.

Lebih lanjut, dia menekankan peran peserta sebagai perpanjangan tangan dalam upaya pencegahan. Anggota Senkom dan seluruh peserta diharapkan dapat menularkan bimbingan yang didapat kepada orang-orang di sekitar mereka, agar peredaran dan penyalahgunaan narkoba tidak meluas.

“Kami berharap jangan ada lagi kasus-kasus narkoba, karena narkoba ini efeknya luar biasa mengerikan, bukan hanya harta, tapi juga hubungan kekerabatan dengan keluarga dan lingkungan menjadi ancaman, bahkan yang lebih parah lagi nyawa bisa melayang,” paparnya. (**)

Tanto/*