Gubernur: Komitmen Pemberdayaan Perempuan Jateng Melalui Program Kecamatan Berdaya
SEMARANG, POSKITA.co— Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., berkomitmen memberikan program pemberdayaan bagi perempuan di wilayahnya, salah satunya melalui program Kecamatan Berdaya.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri acara Pelantikan Pengurus DPD Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Provinsi Jawa Tengah Masa Bakti 2025-2030 di Hotel Noormans, Kota Semarang pada Rabu, 12 November 2025.
“Kita punya program Kecamatan Berdaya, agar para perempuan memiliki kemandirian terkait dengan dirinya sendiri maupun orang lain. Orientasinya adalah menciptakan lapangan pekerjaan bagi diri sendiri dan orang lain, juga bagaimana mengembangkan ekonomi kreatif,” ucap Gubernur.
Saat ini, sudah ada 150 kecamatan di 35 kabupaten/kota se-Jateng yang dijadikan sebagai pilot project program Kecamatan Berdaya. Tak bergerak sendiri, Pemerintah Provinsi Jateng menggandeng pihak-pihak terkait dalam program tersebut, di antaranya organisasi perangkat daerah (OPD), perguruan tinggi, dan lainnya.
Melalui program tersebut, Pemprov sudah memiliki roadmap dalam mendukung pemberdayaan perempuan di daerahnya. Tidak hanya dalam bidang politik, tetapi juga terkait hal-hal yang lebih mendasar, seperti pemberdayaan ekonomi, pelayanan kesehatan, hingga pendampingan dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan.
Pada kesempatan itu, Gubernur berharap, DPD KPPI Provinsi Jawa Tengah dapat bersinergi dan berkolaborasi dengan Pemprov Jateng dalam memberikan edukasi politik serta mendorong pemberdayaan perempuan melalui program Kecamatan Berdaya. Sebab, dibutuhkan aksi nyata dalam mewujudkan hal tersebut.
“Perempuan-perempuan yang hari ini dilantik dapat memberikan suatu warna dalam berkiprah dan berpolitik, sehingga Jawa Tengah lebih berdaya,” katanya.
Dalam kancah politik, perempuan di Jateng baru menempati sekitar 24 kursi di DPR RI atau sekitar 20%. Gubernur ingin ke depannya ada lebih banyak perempuan asal Jateng yang terlibat dalam dunia politik dan mengisi posisi-posisi penting di pusat. Maka dari itu, pendidikan politik menjadi penting untuk meningkatkan kualitas perempuan.
“Inilah kiprah yang harus kita tunggu, sehingga Jawa Tengah lebih berdaya,” jelasnya.
Cosmas/*

