Gerobak Mbah Ngadimin Tak Hanyut Arus Jaman

Spread the love

Transportasi mesin memang lebih cepat namun tidak harus menggerus sarana transportasi lain seperti gerobak yang meskipun lambat untuk punah. Biar pelan namun pasti sampai tujuan. Begitulah yang terlihat semangat dari Sosok Mbah Ngadimin warga Gemahan Ringinharjo kabupaten Bantul Provinsi Yogyakarta.
Dari gerobak yang di milikinya Mbah Ngadimin bertahan kuat dari pusaran arus jaman yang bergerak serba cepat.Bagi dirinya hidup itu mengalir saja. Dengan gerobaknya Mbah Ngadimin mengalir menikmati hari harinya.Gerobak dengan dua sapi yang dimiliki tak ubahnya bagian dari sumber hidupnya. Mengangkuti tanah, gabah, damen, suket atau apa saja bagi yang membutuhkannya. .
Menurut cerita Mbah Ngadimin biasanya gerobak lebih sering untuk mengangkuti tanah karena di desanya banyak yang membuat genteng rumah. Sekali angkut dirinya bisa menerima ongkots lima puluh ribu. Jarak angkut dari sawah dan rumah para pelanggan bisa sampai 3 kilo meter. Pelan tapi pasti Mbah Ngadimin akan menyerahkan barang angkutannya pada pelanggannya.

Di temui di acara parade gerobak di Stadion Sultan Agung Pacar Jetis Bantul pada hari Selasa, 5 Desember 2017 Mbah Ngadimin tampak tenang dan senang. Gerobak dengan dua sapi miliknya ini telah memberi berkah.Menjalani hidup ini layaknya perjalanan gerobak. Pelan tapi pasti menuju ke tujuan.

Adakalanya jika gerobak melaju di jalan raya besar yang banyak laju kendaraan bermotor, terlihat banyak yang mengklakson , padahal gerobak sang pedati sudah memposisikan di pinggir jalan pun demikian Bagi Mbah Ngadimin suara klakson ditanggapi enteng saja, tak berfikir itu tanda sebuah arogansi pengendara lain. Bagi Mbah Ngadimin sesama pengguna jalan berjalanlah dengan sabar dan gembira. Itu akan lebih jauh indah pemandangannya dan mengurangi resiko stress potensi kecelakaan.
Gerobak tidak kenal bahan bakar minyak, yang perlu di perhatikan adalah memberikan makanan rutin bagi 2 sapi peliharaannya. Biasa Mbah Ngadimin cari dami dan rumput untuk makanan sapinya.
Yang lebih menyenangkan lagi bagi Mbah Ngadimin yang tergabung dalam kelompok guyup rukun Bantul, pemerintah Kabupaten Bantul kerap kali mengundang di acara festival parade gerobak. Hal ini tentunya menambah semangatnya untuk selalu merawat gerobaknya.Dari mencuci membersihkan kotoran yang nempel di gerobaknya. Tiap ada festival biasanya Mbah Ngadimin menghias gerobak dengan beragam asesoris.Memasang bendera Merah Putih, cat warna warni, menempeli daun daun kelapa yang terlihat semakin memperindah gerobaknya.***ds