Dalang Ki Anom Suroto Meninggal Dunia,

SUKOHARJO, POSKITA.CO
Setelah mendapat perawatan beberapa hari di RS Dr Oen Kandangsapi, Dalang Ki Anom Suroto meninggal dunia di usia 77 tahun, Kamis (23/20/2025).
Berita meninggalnya Ki Anom Suroto dibenarkan Jatmiko, salah satu putra Anom Suroto.
“Benar, bapak meninggal dunia, seelah mendapat perawatan selama 4 hari,” kata Jatmiko.
Ayah dari Ki Bayu Aji Pemungkas ini, diduga meninggal karena sakit jantung.
Pemakaman rencananya akan dilakukan hari ini, saat ini jenazah dibawa ke Ndalem Timasan, Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, rumah Ki Anom Suroto.
Anom Suroto lahir di Klaten 11 Agustus 1948 atau berusia 77 tahun. Ia adalah seorang dalang wayang kulit purwa. Ia mulai terkenal sebagai dalang sejak sekitar tahun 1975-an. Ilmu pedalangan dipelajarinya sejak umur 12 tahun dari ayahnya sendiri, Ki Sadiyun Harjadarsana.
Anom Suroto mulai terkenal sebagai dalang sejak sekitar tahun 1975-an. Ilmu pedalangan dipelajarinya sejak umur 12 tahun dari ayahnya sendiri, Ki Sadiyun Harjadarsana. Selain itu secara langsung dan tak langsung ia banyak belajar dari Ki Nartasabdo dan beberapa dalang senior lainnya. Dalang laris itu juga pernah belajar di Kursus Pedalangan yang diselenggarakan Himpunan Budaya Surakarta (HBS), belajar secara tidak langsung dari Pasinaon Dalang Mangkunegaran (PDMN), Pawiyatan Kraton Surakarta, bahkan pernah juga belajar di Habiranda, Yogyakarta. Saat belajar di Habiranda ia menggunakan nama samaran Margono.
Pada tahun 1968, dikutip dari wikipedia, Anom Suroto sudah tampil di RRI (Radio Republik Indonesia), setelah melalui seleksi ketat. Tahun 1978 ia diangkat sebagai abdi dalem Penewu Anon-anon dengan nama Mas Ngabehi Lebdocarito.
Hingga akhir abad ke-20 ini, Anom Suroto adalah satu-satunya yang pernah mendalang di lima benua, antara lain di Amerika Serikat pada tahun 1991, dalam rangka pameran KIAS (Kebudayaan Indonesia di AS). Ia pernah juga mendalang di Jepang, Spanyol, Jerman Barat, Australia dan pada 2018 awal beliau mendalang di Rusia. Khusus untuk menambah wasasan pedalangan mengenai dewa-dewa, Dr. Soedjarwo, Ketua Umum Sena Wangi, pernah mengirim Ki Anom Suroto ke India, Nepal, Thailand, Mesir, dan Yunani.
Tahun 1995 ia memperolah Satya Lencana Kebudayaan RI dari Presiden Soeharto.
Pada tahun 1993, dalam Angket Wayang yang diselenggarakan dalam rangka Pekan Wayang Indonesia VI-1993, Anom Suroto terpilih sebagai dalang kesayangan.
Dalam organisasi pedalangan, Anom Suroto menjabat sebagai Ketua III Pengurus Pusat PEPADI, untuk periode 1996 – 2001.
Anom Suroto yang pernah mendapat anugerah nama Lebdocarito dari Keraton Surakarta, pada 1997 diangkat sebagai Bupati Sepuh dengan nama baru Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Lebdonagoro.
Gun/*