Dosen UNS Dilantik Jadi Rektor Unissra

SRAGEN, POSKITA.co – Universitas Sragen (Unissra) melantik rektor pertama yang akan memimpin perguruan tinggi di Bumi Sukowati tersebut. Dosen UNS Solo Suharno, dilantik menjadi Rektor Unissra pada Kamis (16/5) di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sragen.
Pelantikan Rektor Unissra ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Sragen. Hal tersebut dibuktikan dengan MoU dengan pemkab Sragen selepas acara pelantikan Rektor.
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati meminta jajarannya hingga kepala desa untuk menginformasikan terkait Unissra. Lantas mendorong warganya melanjutkan jenjang pendidikan. ”Kami harapkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Sragen terus meningkat,” kata Yuni dalam sambutannya.
Sementara Rektor Unissra, Suharno menyampaikan keberadaan Unissra menjadi anak asuh dari UNS Solo. Sehingga pihaknya memastikan kualitas pendidikan yang diterima akan baik.
Dia menyampaikan Saat ini dunia tidak hanya memikirkan kualitas pendidikan namun juga bagiamana bisa menyelenggarakan pendidikan yang berkelanjutan. ”Pendidikan juga memiliki korelasi dengan pertumbuhan ekonomi dan tak ada satu negarapun yang tidak berupaya meningkatkan Pendidikan,” ujarnya.
Saat ini terdapat 3 fakultas dan 3 program studi unggulan yang aplikatif. Dia menyampaikan dengan adanya universitas, optimis berperan meningkatkan indeks pembangunan manusia di Sragen. ”Unissra adalah satu-satunya univeritas hal ini menjadikan unissra memiliki peluang yang besar untuk maju dan kompetetif,” terangnya.
Sementara Pembina YAPPI yang menaungi Unissra Untung Wiyono berharap pendidikan jadi prioritas. Lantas dengan adanya universitas di Sragen, ada harapan bagi lulusan SMA/SMK di Sragen untuk melanjutkan pendidikan tanpa harus keluar kota.
Dia juga terbantu dengan komitmen UNS untuk membantu kualitas pendidikan di Sragen. ”Itu Rektornya juga dari UNS. Dosennya juga bagus-bagus. Tidak perlu takut bersaing, kita harus optimis,” ujar dia.
Bahkan saat ini sudah menggunakan E –Learning yang mengadopsi dari Havard University. Langkah ini belum pernah ada yang mengaplikasikan di Indonesia. ”Kita bisa kuliah di rumah, management bisa mengontrol keaktifan dosen, kualitas belajar mahasiswa terkontrol online dan offline, efisien untuk waktu dan karir,” ujar dia. (Cartens)