“Take and Give” Dalam Geografi

Spread the love

Artikel Ilmiah Populer

Jaenal Abidin, S.Pd

Guru Mata Pelajaran Geografi

SMA Negeri 6 Semarang

 

SMA Negeri 6 Semarang, merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas yang ada di kota Semarang yang sudah menerapkan kurikulum 2013. Penerapan kurikulum 2013 ini menghendaki suatu proses pendidikan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk lebih mengembangkan segala potensi yang berkaitan dengan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Dengan adanya tuntutan belajar seperti ini maka guru sebagai fasilitator harus mempunyai cara ataupun strategi yang bervariasi dalam menyampaikan informasi mengenai materi pembelajaran melalui sebuah metode, media serta model yang sesuai dengan materi yang diajarkan, karena setiap materi yang disampaikan oleh pendidik berbeda, maka diperlukan model dan strategi pembelajaran yang berbeda pula.

Begitu juga dengan mata pelajaran geografi. Geografi merupakan suatu bidang ilmu yang mengkaji berbagai fenomena di bumi dan mempunyai materi yang begitu luas dan banyak, selain itu mata pelajaran geografi merupakan salah satu mata pelajaran yang diikutsertakan dalam Ujian Nasional (UN). Untuk itu sebagai guru geografi di SMA Negeri 6 Semarang, penulis berupaya mendesain model pembelajaran sesuai dengan materi yang akan disampaikan sebelum pembelajaran dilaksanakan di kelas agar peserta didik tidak cepat merasa bosan. Penulis menerapkan model pembelajaran kooperatif take and give saat melaksanakan proses pembelajaran geografi di kelas XI IPS materi kependudukan.

Model pembelajaran take and give merupakan satu model pembelajaran kooperatif. Penggunaan model pembelajaran take and give ini memberikan pengaruh positif. yaitu jika materi mangandung informasi yang padat maka informasi tersebut dapat dipersingkat dan diperjelas. Hal ini disebabkan karena model pembelajaran ini lebih menekankan kepada unsur ingatan terhadap materi yang sifatnya lebih ringan, padat dan jelas serta membutuhkan pemahaman yang cepat. Proses pembelajaran dengan menggunakan model take and give diawali dengan pembagian kelompok, kemudian pembagian kartu oleh guru berisi materi yang akan dipelajari. Setiap kartu yang dibagikan berbeda setiap kelompoknya. Kemudian setelah beberapa menit memahami materi, siswa saling berbagi informasi kepada kelompok lain yang berbeda materi.

Suyatno (2009:58) menyatakan model pembelajaran take and give mempunyai arti menerima dan memberi, maksud take and give dalam model pembelajaran ini adalah dimana siswa menerima dan memberi materi yang sudah dipelajari dan dipahami kepada siswa yang lainnya. Bisa dikatakan hamper serupa dengan mengajar teman sebaya, hal ini dilakukan supaya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari sesuatu yang baik pada waktu yang sama saat ia menjadi narasumber bagi teman yang lain. Model pembelajaran take and give merupakan proses pembelajaran yang berusaha mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa. Model pembelajaran take and give bertujuan agar peserta didik saling berbagi informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangannya dalam waktu singkat Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana (2012:56).

Sebagai guru, penulis akan lebih memahami bagaimana karateristik pembelajaran agar siswa tidak lebih cepat bosan dan menjadikan proses pembelajaran lebih bermakna. Oleh karena itu, penulis harus mampu menciptakan berbagai variasi model pembelajaran agar menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan, siswa tidak cepat bosan, lebih efektif dan meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran geografi materi kependudukan. Salah satu variasi model pembelajaran yang menjadi pilihan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe take and give.

Editor: Cosmas