BEM FSRD ISI Surakarta Gelar SERUNI Gandeng PKK dan PEKKA Pelatihan Membatik
Foto: Istimewa
SOLO, POSKITA.co – Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain (BEM FSRD) Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta melaksanakan pengabdian masyarakat melalui program Sekolah Perempuan Edukasi Seni (SERUNI) menggandeng ibu-ibu PKK dan PEKKA di Kelurahan Jebres, Surakarta.
Kegiatan yang berlangsung pada Senin, 6 Oktober 2025, di Pendopo Kelurahan Jebres, diikuti oleh 40 peserta yang antusias mengikuti pelatihan membatik. Pelatihan ini menjadi bagian dari rangkaian program Sekolah Edukasi Perempuan – Edukasi Seni, setelah sebelumnya BEM FSRD juga telah mengadakan kegiatan merajut yang diikuti oleh ibu-ibu PKK dan PEKKA, serta membuat bingkai foto yang diikuti oleh anak-anak TK Al Islam 14 Mojosongo.
Ketua BEM FSRD ISI Surakarta, Alung Mangku Buana, menjelaskan bahwa program SERUNI merupakan salah satu bentuk nyata dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian masyarakat, sekaligus perwujudan visi BEM FSRD ISI Surakarta sebagai organisasi mahasiswa yang berdampak dan berdaya guna bagi masyarakat.
“Program ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat yang didanai oleh BELMAWA. Tujuan utama kami adalah menghadirkan kegiatan yang tidak hanya bersifat edukatif, tetapi juga transformatif — memberikan ruang bagi masyarakat, khususnya ibu-ibu di Kelurahan Jebres, untuk memahami dan mengasah keterampilan berkesenian. Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin mewujudkan visi BEM FSRD ISI Surakarta sebagai organisasi yang tidak hanya aktif di lingkungan kampus, tetapi juga memiliki kontribusi nyata dan berdampak luas bagi masyarakat,” ujar Alung.
Lebih lanjut, Alung menambahkan bahwa melalui program ini, BEM FSRD berkomitmen memperluas akses masyarakat terhadap pendidikan dan praktik seni.
“Kami ingin menunjukkan bahwa seni bisa menjadi medium pemberdayaan. Kegiatan seperti membatik dan merajut tidak hanya bernilai estetis, tetapi juga memiliki potensi ekonomi yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ini sejalan dengan semangat Tri Dharma Perguruan Tinggi yang menekankan pentingnya hubungan antara ilmu, seni, dan kemanfaatan sosial,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Sekolah Edukasi Perempuan – Edukasi Seni, Zahra Titania Magenta, menuturkan bahwa kegiatan ini tidak hanya fokus pada pelatihan, tetapi juga diarahkan untuk menciptakan peluang ekonomi berbasis karya seni.
“Kami ingin menjadikan program ini sebagai sarana pengembangan keterampilan seni sekaligus membuka kesempatan ekonomi baru bagi ibu-ibu peserta. Setelah pelatihan ini, kami berencana membuat brand serta mendaftarkan hak cipta hasil karya peserta agar dapat dipasarkan secara luas,” selanjutnya Zahra jug amenjelaskan
“Kegiatan membatik ini adalah salah satu rangakaian program seruni yang dimana nanti akan ada kelas foto produk serta pembuatan dan pendaftaran bran serta kami juga akan membuatkan flatform penjualan online untuk membantu ibu ibu untuk tidak hanya berkarya tetapi juga menjual karya yang telah di buat” jelas Zahra.
Antusiasme peserta terlihat jelas selama kegiatan berlangsung. Ibu-ibu PKK dan PEKKA tampak aktif mengikuti setiap tahap pelatihan membatik, mulai dari proses mencanting hingga pewarnaan. Mereka juga menyampaikan harapan agar kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut dan dikembangkan di wilayah lain.
“Kami senang sekali bisa belajar langsung tentang batik. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan agar ibu-ibu di lingkungan lain juga dapat merasakan manfaatnya,” ungkap salah satu peserta.
Pihak Kelurahan Jebres turut memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini. Mereka menyambut baik kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat yang dinilai mampu menghadirkan semangat pemberdayaan dan kreativitas di lingkungan sekitar.
“Kami berharap program seperti SERUNI ini bisa menjadi awal dari kerja sama yang berkelanjutan antara Kelurahan Jebres dan ISI Surakarta. Semoga ke depan kolaborasi ini dapat memberikan dampak yang lebih besar dan menjangkau lebih banyak masyarakat,” ujar perwakilan Kelurahan Jebres.
Program SERUNI menjadi wujud komitmen BEM FSRD serta ISI Surakarta untuk menghadirkan pembelajaran seni yang inklusif dan memberdayakan masyarakat. Melalui kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah kelurahan, dan warga, kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat hubungan antara dunia akademik dan sosial sekaligus mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif berbasis keterampilan lokal.
Purwanto/*