Berdayakan Orang Bermasalah Kejiwaan, Hasilkan Produk Souvenir Unik dan Kekinian

Spread the love

ODMK menggambar kertas untuk didesign menjadi souvenir. Foto: Istimewa

Sebuah totebag bergambar tiga ekor ikan. Goresannya sangat sederhana. Ini bukan karya orang biasa, tetapi orang yang digolongkan sebagai Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK).  

Karya ODMK ini, melalui terapi menggambar bareng volunteer dapat menghasilkan design,   dituangkan di tumbler, bantal, dompet, tas, buku dan mug, sebagai sarana terapi dan hasilnya memiliki nilai ekonomi.

Terapi menggambar dilaksanakan di Rumah Penampungan Griya Peduli, PMI Solo, Jalan Sumbing Raya, Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Jawa Tengah.

Bagi pengguna (konsumen)  sangat cocok untuk gift atau souvenir.   Bahkan, pernah mendapat order banyak souvenir pernikahan. Kertas yang sudah digambar, discan, diedit menggunakan coreldraw, ditambah nama pengantin, lalu dicetak massal dengan teknik sablon atau press hasilnya sebagai souvenir pernikahan. Luar biasa, bukan?

Di tangan Triana Rahmawati, orang yang memiliki masalah kejiwaan diberdayakan melalui produk souvenir. Hebatnya lagi, produk souvenir ini dapat digunakan sebagai media komunikasi untuk mengkampanyekan berbagai kisah orang yang berhasil mengatasi gangguan mental.

Triana adalah salah satu penerima penghargaan SATU Indonesia Award di bidang Kesehatan tahun 2017, atas dedikasinya mendirikan Griya Schizofren, komunitas  Odhi Mutiara Kehidupan (ODMK) atau ada yang menyebut sebagai orang dengan gangguan kejiwaan di Solo.

 “Hadirnya solvenesia sebagai usaha kreatif untuk memberdayakan ODMK dengan inovasi teknologi menghasilkan produk souvenir yang cantik. Ke depan, akan mengembangkan di bidang fashion dan accesoris,” kata Triana Rahmawati, pendiri Griya Schizofren, di aula Solopos, dalam event lomba Foto Astra dan  Anugerah Pewarta Astra 2025.

Tiga fokus utama Griya Schizofren melalui Solvenesia untuk melakukan terapi, edukasi dan berdampak pada ekonomi.

“Kita merangsang kreativitas ODMK melalui terapi menggambar. Kegiatan ini dapat mengurangi stres, mengekspresikan diri, dan membangun interaksi sosial guna meningkatkan kesejahteraan sosial,” ujar Triana.

Kedua, bisa sebagai ajang edukasi bahwa ODMK dapat diberdayakan dengan menghasilkan souvenir sekaligus sarana kampanye.  Ketiga, dari produk souvenir itu ada margin keuntungan disalurkan ke ODMK untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan hidupnya.

Triana menjelaskan tentang komposisi biaya,   pengembangan bisnis perusahaan 10% operasional 50%, sosial impact 25% dan marketing 15%

Untuk dampak sosial terbagi tiga yaitu kesehatan dengan memberi buah-buahan untuk OMDK di Griya PMI Peduli, dampak sosial melalui interaksi sosial dengan menggambar, bernyanyi dan bermain bersama. Lebih hebat lagi, penghasilan dari OMDK didonasikan ke PMI Peduli untuk operasional kegiatan bersama dengan ODMK.  

Adapun dampak dan keberlanjutan di antaranya 130 ODMK mendapat terapi sosial dan ekonomi, 130 keluarga dan 4 instansi terbantu, serta 500 voluteer terlibat.

Dijelaskan Triana, Solvenesia bekerjasama dengan ASTRA Internasional, pemerintah Kota Solo dan NGO. Setiap tahun  melalui Solvenesia mendapat dana Rp 50 juta disalurkan ke ODMK yang berguna bagi fasilitas kesehatan dan pelayanan sosial.

“Kami sudah menghasilkan 50.000 produk souvenir hasil karya ODMK, secara langsung meningkatkan ekonomi ODMK. Itu berarti, produk souvenir bisa memberikan peluang pekerjaan sekaligu meningkatkan kesejahteraan hidup mereka,” ucap Triana.  

Melalui Solvenia, Rp 50.000.000 dana telah disalurkan setiap tahunnya kepada ODMK untuk menunjang fasilitas kesehatan dan pelayanan sosial. Solvenesia telah menghasilkan 50.000 produk souvenir hasil karya ODMK yang telah berkontribusi dalam meningkatkan ekonomi ODMK.

Dengan meningkatnya produksi souvenir, solvenia telah memberikan peluang pekerjaan kepada ODMK dan meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. Dalam menjalankan programnya, Solvenesia telah bekerjasama dengan swasta seperti ASTRA International, pemerintah kota Solo dan NGO.  

Cosmas Gunharjo Leksono