Gubernur Optimis 50% Koperasi Merah Putih di Jateng Mulai Beroperasi Tahun 2025
Foto : Fajar (Humas Jateng)
Klaten, Poskita.co – Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., menyampaikan, Jateng memiliki 8.523 unit Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) yang sudah berbadan hukum. Ia optimis, sebanyak 50% koperasi di wilayahnya bakal beroperasi pada tahun 2025.
“Ada 11 (koperasi) di tempat kita yang sudah berjalan, sudah terima sertifikat dari Menteri Koperasi,” ucapnya usai mendampingi Presiden RI, Prabowo Subianto, meluncurkan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih se-Indonesia di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten pada Senin, 21 Juli 2025.
Sebanyak 11 koperasi di Jateng yang sudah berjalan serta menjadi percontohan, yakni KDMP Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten; KDMP Sumbung, Cepogo, Boyolali; KDMP Bengkal, Kranggan, Temanggung; KDMP Sukoharjo, Sukoharjo, Wonosobo; KDMP Bawang, Banjarnegara; KDMP Ponggok, Polanharjo, Klaten; KDMP Malangjiwan, Colomadu, Karanganyar; KDMP Tampirwetan, Candimulyo, Magelang; KDMP Sidamulya, Wanasari, Brebes; KDMP Sukobubuk, Pati; dan Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Banyuanyar, Banjarsari, Kota Surakarta.
“Target sampai akhir tahun, paling tidak separuh sudah beroperasi, (meskipun) tidak semua langsung operasional. Minimal bertahap dan berlanjut kita penuhi,” kata Gubernur.
Ia berharap, peluncuran KDMP ini mampu mengungkit potensi ekonomi desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Gubernur mengungkapkan, masing-masing kepala daerah, mulai dari gubernur, bupati/wali kota, hingga kepala desa dan lurah, sudah mendapatkan perintah dari Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, untuk melakukan pengawasan terhadap Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang telah dibentuk.
Pertama, pengawasan terkait urusan badan hukum. Diketahui, seluruh KDMP di Jawa Tengah sudah berbadan hukum. Kedua, pengawasan terkait kesiapan sarana-prasarana, seperti infrastruktur maupun produk unggulan dari daerah setempat.
“Kita sesuaikan. Oleh karena itu, nanti seluruh koperasi akan segera membentuk gerai-gerai,” kata Gubernur.
Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih setidaknya memiliki 7 gerai usaha, yakni apotek, klinik kesehatan, agen Pos Indonesia, simpan pinjam, sarana pertanian dan peternakan, gerai bahan pokok penting (termasuk elpiji), dan gerai lainnya.
Pengawasan yang dilakukan juga terkait dengan pendampingan terhadap KDMP, yang dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan dan perkembangan koperasi.
“Jadi tidak serta merta langsung siap. Minimal sarana infrastruktur kita perkuat dulu. (Sementara) untuk operasional koperasi, kita dampingi, bisa 3 bulan, bisa 4 bulan, sampai terus berkembang,” paparnya.
Sementara itu, Presiden Prabowo sudah meluncurkan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih se-Indonesia. Dari jumlah tersebut, sudah ada 108 koperasi yang beroperasi, termasuk beberapa koperasi di Jateng. Targetnya dalam 2 bulan ke depan, sebanyak 11.000 koperasi sudah siap beroperasi.
“Hari ini kita mulai sejarah, koperasi dari yang lemah menjadi kekuatan untuk menyejahterakan masyarakat dan mengangkat perekonomian,”ucapnya.
Cosmas/*