Sosialisasi Minim Angka Golput Pilkada Sragen DiprediksiTinggi

Spread the love



Sosialisasi Minim Angka Golput Pilkada Sragen DiprediksiTinggi


SRAGEN, POSKITA.co – Angka golput dalam Pilkada Sragen rawan sangat tinggi. Menyusul sosialisasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sragen dinilai sangat minim. Apalagi KPU Sragen yang tidak lolos uji publik semakin membuat keraguan warga terhadap kinerja KPU Sragen diragukan. Pasalnya pemasangan alat peraga maupun sosialisasi belum mengena ke masyarakat Sragen.
Salah satu warga Kedawung Suyadi Kurniawan menilai sosialisasi dari KPU sangat rendah. Terbukti pemasangan gambar alat peraga belum sampai ke pelosok desa. Ironisnya, Alat Peraga Kampanye (APK) terpasang tidak di tempat strategis yang banyak diketahui banyak orang.
“Itupun mungkin yang memasang bukan KPU murni dari pasangan calon bupati. Sehingga dikuatirkan dalam Pilkada Sragen rawan terjadi golput tinggi akibat sosialisasi yang minim,” tandas Suyadi yang juga aktivis kemasyarakatan di Sragen ini. Parahnya lagi, banyak alat peraga yang rusak dibiarkan begitu saja. Kualitas alat peraga yang jelek tidak diimbangi pemeliharaan dan perawatan

“Padahal anggaran pemeliharaan alat peraga ada, tetapi hal itu seakan tidak dimanfaatkan. La terus anggaran itu kemana,” cletuk Suyadi.

Senada dikatakan pedagang makanan Giyarti asal Kutorejo, Sragen kota ini malah tidak tahu persis siapa calon bupati yang bersaing di Pilkada Sragen.
“Kalo hari coblosan tahu, kalo tidak salah tanggal 27 November. Tapi siapa calonnya ada berapa tidak tahu,” ujar pedagang makanan ini.
Hal serupa juga diungkapkan Harno warga Bedoro, Sambungmacan, untuk sosialisasi dari petugas pemilu belum ada sama sekali di kampung. Biasanya ada pendataan dari petugas dan memberitahukan kapan waktu pencoblosan.
“Mungkin masih menggunakan data lama hingga saat ini belum ada pendataan ke rumah soal giat pencoblosan Pilkada maupun Pilgub,” kata Harno.
Bakul mie ayam mas Kenthi warga Hadiluwih, Sumberlawang juga tidak tahu kapan hari pemilihan bupati Sragen maupun gubernur Jateng. Karena tidak ada woro-woro atau pengumuman dari pihak terkait penyelenggara pilkada
“Kalo calon bupatinya kita tahu, tetapi kapan coblosannya tifakntahu sama sekali. Karena selama ini tidak ada pengumuman maupun woro-woro.,” ujar penjual mie ayam ini.
Sementara ketua Komisioner KPU Sragen Prihantoro menjelaskan total anggaran pelaksanaan Pilkada Sragen sebesar Rp 39 miliar. Anggaran yang ada salah satunya untuk sosialisasi.
“Sehingga kita pastikan untuk sosialisasi sudah dianggarkan dan dimaksimalkan dengan anggaran yang ada,” tandas Prihantoro melalui pesan singkatnya.
Untuk jumlah Tempat Pemilihan Suara (TPS) memang di Pilkada berkurang dibanding jumlah TPS di Pileg. Untuk TPS di Pilkada Sragen tinggal 1.461 plus 1 TPS khusus.
Diketahui untuk jumlah pemilih di Sragen tercatat 763.714 orang. (Cartens)