Sosok Bripda Iqbal Mustofa, Anggota Densus 88 yang Tertangkap Basah Kuntit Jampidsus Kejagung, Nama Pekerjaan Samaran Terbongkar

Spread the love

JAKARTA,POSKITA.co – Seorang oknum anggota Densus 88 tertangkap berinisial IM berpangkat Bripda dan menyamar sebagai karyawan BUMN berinisial HRM.

Terungkap jika Bripda Iqbal Mustofa merupakan pria kelahiran Tegal 29 Juni tahun 1999 dan masih bestatus belum menikah.

Bahkan, terkabar aksinya yang menguntit Jampidsus Kejagung Febrie Adriansya merupakan misi Sikat Jampidsus.

Sementara aksinya yang menguntit Febrie Adriansyah diduga ada keterkaitan Jendral bintang empat yang berinisial B dalam perkara kasus timah.

Penangkapan Bripda Iqbal Mustofa  oleh polisi militer yang membantu pengamanan Febrie Adriansyah di sebuah restorant dikawasan Cipete Jakarta Selatan untuk makan malam.

Waktu itu tim pengamanan  Jampidsus Kejagung oleh Polisi militer menaruh kecurigaan terhadap Bripda Iqbal Mustofa.

Diketahui jika Iqbal Mustofa memengang Kartu Tanda Anggota (KTA) Densus 88 AT Polri yang berpangkat Bripda.

Saat ditangkap, terungkap juga jika Bripda Iqbal Mustofa mempunyai nama dan pekerjaan samaran. Bripda Iqbal Mustofa menyamar sebagai karyawan BUMN

Seorang Densus 88 yang tertangkap berinisial IM berpangkat Bripda dan menyamar sebagai karyawan BUMN berinisial HRM,” tulis akun tersebut.

Diketahui, saat itu Jampidsus Kejagung tengah makan malam  Tak lama berselang, ada dua orang yang diduga anggota Densus 88 datang menyusul Febrie Adriansyah di restorant tersebut.

Kedua orang tersebut (Densus 88) datang berjalan kaki dengan mengenakan pakaian santai dan pakai masker.

Sementara Febrie Adriansyah kala itu berada di ruangan VIP di lantai dua juga dengan dinding kaca.

Satu diantara anggota Densus 88 tersebut ternyata meminta meja dilantai dua dengan alasan ingin merokok.

Dalam situasi tersebut, kedua anggota Densus 88 tersebut tetap mengenakan masker sembari sesekali menghisap rokok.

Ternyata, Densus 88 nampak merekam aktivitas Febrie Adriansyah menggunakan sebuah alat yang diarahkan pada dirinya.

Hal itulah yang membuat Polisi Militet yang mengawal Febrie Adriansyah menaruh curiga yang kemudian berhasil menangkapnya.

Setelah menangkap satu anggota Densus 88, Febrie disebut menghubungi Kabareskrim Polri untuk meminta penjelasan kejadian tersebut. (Cartens)