Batik Ciprat Kamajaya Kemudo Kreatifitas Warga Disabilitas Dikunjungi Rahmad Handoyo
KLATEN, POSKITA.co – Betapa kaget campur kagum anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo, SPi MM, saat melihat langsung sejumlah warga disabilitas dan ODGJ yang mahir dalam membatik ciprat. Tanpa canggung dan bingung, belasan warga berkebutuhan khusus itu sedang kejar jadi membuat batik ciprat sesuai pesanan.
Demikian yang diungkapkan Rahmad Handoyo, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI saat berkunjung ke Balai Desa Kemudo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Senin siang (15/11/2021). Bersama sejumlah stafnya, Rahmad langsung berbaur dengan warga berkebutuhan khusus tersebut.
Kepala Desa Kemudo Hermawan Kristanto, Ketua Tim Penggerak PKK Desa Kemudo Ny. Reni Hermawan, Babinsa Kemudo, perangkat desa dan sejumlah pendamping batik ciprat, menyambut kehadiran Rahmad Handoyo ini. Kedatangan sosok wakil rakyat yang selalu dekat dengan rakyat ini tetap berkesan dan membawa berkah.
“Luar biasa, saya baru tahu saat ini kalau ada anak-anak muda Desa Kemudo yang mempunyai bakat dan potensi mahir dalam membuat batik ciprat yang diberi nama batik ciprat Kamajaya. Seperti Mbak Wiwid atau Widiyanti yang disabilitas, tanpa ragu mahir membuat batik ciprat. Semoga ini bisa dicontoh di daerah lainnya,” ungkap Rahmad.
Warga yang sedang membatik ciprat diajak dialog Rahmad didampingi Kades Hermawan dan istrinya Reni Hermawan. Sebagian besar jawaban warga yang batik ciprat ini senang dan merasa diperhatikan oleh Pemerintah Desa Kemudo.
Dengan keterbatasan fisik dan kondisi pikiran yang masih labil, tak mengurangi semangat warga terjun atau menekuni usaha batik ciprat ini. Beberapa minggu membuat batik ciprat, langsung kebanjiran order dari masyarakat.

Widiyanti alias Wiwid mengaku senang bisa gabung dan bersyukur dilibatkan dalam program usaha batik ciprat Kamajaya Desa Kemudo. Selama ini dirinya belum menemukan kegiatan yang tepat dan setelah ikut batik ciprat seakan menemukan bakatnya.
“Saya senang bisa bertemu dengan Pak Rahmad Handoyo dan baru kali ini saya bertemu di Balai Desa Kemudo. Tadi diajak ngobrol dan hati saya merasa senang ada perhatian buat penyandang disabilitas,” kesan Wiwid.
Sementara Kades Kemudo Hermawan menambahkan, pada awalnya ada pelatihan membatik ciprat di Desa Kemudo ini dan warga di sini dilatih membatik. Ternyata 30-an warga yang dilatih batik ciprat ini merasa cocok dan menikmati karya mereka. Apalagi saat ini banyak pesanan atau orderan masyarakat yang jelas-jelas memotivasi mereka aktif dalam pembuatan batik ciprat Kamajaya.
“Kalau awalnya batik ciprat hanya dilakukan seminggu dua kali, Selasa dan Kamis, kini juga dilakukan di hari lainnya. Seminggu bisa tiga sampai empat kali dalam pembuatan batik ciprat. Alhamdulillah orderannya juga selalu mengalir, rejeki anak sholeh-sholehan,” ujar Hermawan.
Harga batik ciprat Kamajaya juga terjangkau dengan beberapa warna andalan, seperti merah, biru, kuning, hijau atau warna kombinasi. Untuk satu kali pewarnaan per potong harganya Rp 120 ribu, dua kali pewarnaan Rp 170 ribu dan kalau lebih dari tiga warna Rp 200 ribuan. (Kim)
Caption Foto HL:
Rahmad Handoyo foto bersama Kades Kemudo Hermawan Kristanto dan warga Disabilitas dengan produk batik Cipratnya yang unik.