Ribuan Santri Doakan Korban Gempa Palu
SRAGEN (poskita.co) – Jelang perayaan hari Santri 2018 pada 22 Oktober nanti, kegiatan keagamaan semakin intensif. Salah satunya sholawat bersama Habib Syech Abdul Qadir Assegaf dan K.H Abdul Karim asal Solo hadir di Desa Padas Kecamatan Tanon Minggu (30/9). Pengajian akbar yang dipadati ribuan santri dari seluruh eks Karesidenan Surakarta. Mereka turut mendoakan korban bencana di Palu dan Donggala.
Ribuan orang tumpah di Lapangan Desa Padas Kecamatan Tanon. Mereka bershalawat dan berdoa dalam pengajian tersebut untuk korban bencana alam di Sulawesi Tengah dan keselamatan Bangsa Indonesia.
Ketua Panitia Hariyanto meyampaikan kegiatan pengajian ini sekaligus mendoakan korban gempa di Palu-Donggala.
”Kita peduli gempa di Palu dan mendoakan mereka korban gempa, maka kita pakai sorban ini selain untuk solat juga untuk mengingatkan peduli gempa di Palu,” terang waki Ketua DPRD Sragen ini.
Dia menjelaskan, pengajian akbar ini bagian dari kegiatan rutin yang dilakukan MWC NU Tanon. Ada 5 acara yang digelar, antara lain khataman Alquran yang digelar 22 September lalu. Selain itu digelar khitan masal dari 67 anak di sekitar kecamatan Tanon.
Lantas selanjutnya bahtsul masail membahas pengaturan suara pengeras untuk adzan yang diperbolehkan dengan alasan toleransi. Selain itu pembahasan membaca doa selesai wudhu di kamar mandi yang dinilai makruh.
Sedangkan kegiatan yang puncak acara menarik masa yang banyak yakni santunan bagi 140 yatim piatu.
”Acara ini puncak dihadiri Habib Syech dan Gus Karim dari Solo,” jelasnya.
Dia menyampaikan selain kegiatan ini sekaligus untuk hari santri akan digelar kirab pada tanggal 7 Oktober di Solo dan tanggal 22 Oktober di Sragen.
”Sekalian menjelang hari Santri, kita intensif dan rutinkan kegiatan semacam ini” ujarnya. (Cartens)