Mangan tempe rasane kaya mangan lawuh sate
Senajan sak anane sing penting karo kowe
Ngombe kembang tahu rasane kaya ngombe susu
Rausah mecucu tersnoku ro kowe ora bakal tak madu
Itulah sepenggal alunan musik keroncong berjudul Koyo Jogja Istimewa di halaman Gereja San Inigo Dirjodipuran, menjadi penghibur bagi umat yang hadir dalam Pasar Murah Dirjodipuran. Mereka tergabung dalam OK Dumugining Gesang,
“Musik keroncong ini sudah ada sejak sebelum pandemi, sempat vakum setelah adanya pandemi. Pentas kali ini menyambut HUT ke-46 Gereja San Inigo Dirjodipuran. Nanti pada saat tahun baru 2023 kami juga akan tampil lagi,” kata Denny, koordinator musik.
Berbagai lagu mengalun dengan merdu, dinyanyikan secara bergantian oleh Munda dan Wawan. Lagu keroncong lainnya yaitu Melukis Senja, Srengenge Nyunar, Ngawi Nagih Janji, Kalung Emas, Sewu Siji hingga I can’t Help Falling in Love. Personil OK Dumugining Gesang yaitu Bass: Ajik, Cak: Widi, Cuk: Putut, Selo: Ige, Flute: Denny, Gitar: Tri.
Romo Dwi Andri Ristanto Pr, ikut meramaikan dengan menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun San Inigo. Sementara Kepala Paroki San Inigo Romo Bernardinus Saryanto W Pr, mengunjungi berbagai stand yang berjualan bermacam makanan, snack, peralatan rumah tangga, hingga pakaian.
“Saya senang umat bahagia, damai, dengan adanya hiburan dan pasar murah,” ujar Romo Saryanto.
Paulus Triyana, Wakil ketua awam DPP menjelaskan, peserta Bazar Murah Dirjodipuran di antaranya pakaian layak pakai, Wilayah VII St Gregorius Agung Baluwarti menawarkan intip dan hotwheels, Wilayah VI Imaculata menjual snack dan asesoris, stand lektor jual pernak pernik natal, stand PSE snack dan makanan, PIPSI Paguyuban Ibu-Ibu Paroki San Inigo menawarkan minumun tradisional dan minuman botol,
Cosmas