Siap Mendunia, Keris Karya Dosen dan Mahasiswa ISI Solo Dipamerkan di Thaksin University Thailand
SHONGKHLA, THAILAND, POSKITA.co – Sebanyak 40 keris karya dosen dan mahasiswa prodi Keris ISI Surakarta (ISI Solo), serta karya artefak keris dari SNKI dipamerkan di Museum Institute for Southern Thai Studies, Thaksin University pada tangga 9-11 Mei 2024. 25 keris merupakan karya artefak lama dan 15 keris merupakan karya baru.
Pameran internasional ini diikuti oleh tiga perguruan tinggi yaitu Thaksin University, Institut Seni Indonesian Surakarta (ISI Solo), National Chengchi University Taiwan, dan komunitas keris di Songkhla. Para pengunjung terlihat antusias menikmati beragam karya keris yang dipamerkan. Kegiatan ini secara resmi dibuka pada hari Kamis, 9 Mei 2024 pukul 09.00 waktu setempat.
Luky Sutyawan, Alumni Prodi Keris ISI Solo dan koordinator pameran dari Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI) mengungkapkan, ISI Solo merupakan Co-Host Pameran ini dan untuk pertama kalinya Program Studi Keris ISI terlibat aktif dalam kegiatan pameran ini.
“Sebanyak 15 karya keris baru, 6 keris merupakan karya dosen, dan sisanya 9 keris merupakan karya mahasiswa Prodi Keris ISI Surakarta. Selain itu terdapat sejumlah 25 karya keris lama yang merupakan koleksi dari Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI) beberapa diantaranya merupakan karya keris berasal dari Thailand bagian Selatan,” ungkap Luky, Sabtu 11 Mei 2024.
Pameran ini merupakan tindak lanjut dari kerjasama antara ISI Solo dan Thaksin University yang dilakukan awal tahun di kampus Kentingan Solo. Assoc. Prof. Dr. Samak Kaewsuksaeng selaku Vice President for Research and Innovation, Thaksin University mengatakan bahwa “kami punya kebudayaan keris yang sama seperti yang ada di Indonesia, untuk itu Thaksin University merasa perlu menggandeng ISI Solo yang memiliki Program Studi Keris untuk bersama-sama memajukan kebudayaan keris.”
Potensi keris yang ada di provinsi Songkhla perlu diangkat karena eksistensi pembuatan keris yang dilakukan oleh beberapa komunitas keris di wilayah ini dan mereka perlu diapresiasi salah satunya melalui kegiatan pameran.
Ia menambahkan bahwa keris di Thailand menurut jejak sejarah masih ada kaitannya dengan keris yang ada di Jawa. Melalui kegiatan pameran ini para pengunjung dapat belajar sejarah sekaligus menikmati keindahan beragam keris yang dipamerkan diantaranya keris Surakarta, Bali, Sumatera, Bugis, serta keris Melayu yang berada di Thailand Selatan.
Kegiatan pameran dibuka oleh President Thaksin University Assoc. Prof. Dr. Nathapong Chitniratna didampingi oleh Vice President for Research dan Innovation Assoc. Prof. Dr. Samak Kaewsuksaeng, Assoc. Prof. Dr, Nathapong Chitniratna selaku Direktor of Institute for Southern Thai Studies Thaksin University.
Hadir pula Konsulat Republik Indonesia Suargana Pringganu, Rektor ISI Surakarta Dr. I Nyoman Sukerna, S.Kar., M.Hum, Kepala Pusat Urusan Internasional ISI Surakarta Dr. Mateus Wasi Bantolo, M.Sn., Basuki Teguh Yuwono, S.Sn., M.Sn selaku dosen Prodi Keris, serta Dr. Ari Wibowo selaku perwakilan SNKI bidang kerjasama internasional. (anhar/bening/muthia/arya)