Asset Budaya untuk Penguatan Pariwisata Solo
SOLO, POSKITA – Bicara tentang pengembangan pariwisata kota Solo, selalu saja menarik. Apalagi banyaknya ikon budaya Solo, yang dinilai mampu untuk mendongkrak kunjungan wisatawan.
Namun kenyataannya, Solo masih harus kerja keras untuk dapat memajukan pariwisatanya. Hal inilah yang dibahas dalam acara yang digelar PWI Solo dalam rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) “Ngobrol Akrab” dengan tema “Pariwisata Solo, Menyala Abangkuh !” Berlangsung di Pendapa Prangwedanan, Pura Mangkunegaran, Selasa (4/3/2024).
KGPAA Mangkoenagoro X atau yang biasa disapa Gusti Bhre Sudjiwo memaparkan, Solo punya kekuatan untuk mengembangkan pariwisata lewat kebudayaan, yang diakui atau tidak, merupakan asset. Bicara tentang kebudayaan, menurut Gusti Bhre harus kuat. Bali dapat bagus pariwisatanya karena budaya yang dipegang masyarakatnya sangat kuat. Solo bisa mencontoh hal-hal seperti itu. Branding kota Solo juga tak kalah penting, misalnya branding kuliner, tempat belanja, dan budayanya.
“Saya percaya, pariwisata kota Solo akan semakin besar dan kuat jika ada sinergi dengan daerah-daerah sekitar. Asset budaya juga tidak sekedar kata benda tapi kata kerja. Harus dikelola, ada ekosistem baik pendidikan, sarana, kreatifitas, UMKM, ” paparnya.
Wakil Walikota Solo, Teguh Prakosa menjelaskan, jika Solo tidak memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang dapat diandalkan untuk pengembangan pariwisata. Sementara, keberadaan keraton sebagai ikon kebudayaan juga dinilai masih belum tergarap maksimal untuk mendongkrak pariwisata. Kuncinya di masalah anggaran. Jika hanya mengandalkan belanja daerah cukup berat. Pengetahuan tentang kebudayaan bagi anak-anak milineal juga dianggap penting.
Sedangkan Ketua Badan Promosi Pariwisata Solo, Retno Wulandari menjelaskan tentang pentingnya peran sosial media (sosmed) untuk mempromosikan pariwisata Solo. Narasi positif tentang Solo dapat diceritakan dengan berbagai angle yang menarik lewat medsos. Ini terbukti sedikit banyak dapat mendongkrak pariwisata Solo. (endang paryanti)