Anggota DPR RI Abdul Kharis Harapkan Angka Kemiskinan Ekstrim di Klaten Turun
Wakil Bupati Klaten H. Yoga Hardaya dan Widodo (DPRD Klaten) dampingi Abdul Kharis Almasyhari Wakil Ketua Komisi I DPR RI di ajang wayang kulit.
KLATEN, POSKITA.co – Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari ternyata juga peduli dan ikut memikirkan solusi Klaten bisa menurun angka kemiskinan ekstrim selama ini. Setidaknya ada 25 desa se Kabupaten Klaten yang masuk zona desa miskin ekstrim yang sampai saat ini terus dicarikan solusi.
Salah satu langkahnya, Abdul Kharis mengadakan sosialisasi langsung dengan dialog virtual disaksikan masyarakat di ajang gelaran wayang kulit di lapangan Desa Banyuaeng, Kecamatan Karangnongko, Klaten, Sabtu (12/8/2023) malam lalu. Dialog interaktif diisi oleh Abdul Kharis bersama Wakil Bupati Klaten H. Yoga Hardaya, SH MH dan tim dari Ditjen IKP Kementerian Kominfo RI yang disampaikan Nur Sodik Ginanjar.
Meskipun udara sangat dingin, warga tetap antusias hadir dengan mengenakan jaket menyaksikan sarasehan dan sekaligus wayang kulit dengan dalang Ki Sigit Istrutiyanto, SSn dari Gantiwarno dengan lakon Bimo Suci. Wabup Klaten Yoga Hardaya mengenakan batik juga hadir dengan memberikan informasi terkait capaian pengentasan kemiskinan ekstrim di wilayah Kabupaten Klaten.
“Selain kita ikut nguri-uri budaya leluhur bangsa dengan pentas wayang kulit bersama dalang Ki Sigit Istrutiyanto, kesempatan ini juga kita gunakan untuk sosialisasi kepada masyarakat terkait ajakan kepada masyarakat untuk ikut bergotongroyong dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrim. Bagaimanapun upaya pengentasan kemiskinan ini merupakan tugas kita bersama,” ungkap Abdul Kharis.
Selama satu jam sosialisasi terkait pengentasan kemiskinan ekstrim ini dan para pemateri mendukung upaya Pemkab Klaten dalam keseriusannya mengentaskan kemiskinan di wilayah Kabupaten Klaten. Di Klaten sendiri ada 26 Kecamatan dan yang terdapat warga yang miskin ekstrim ada 22 Kecamatan, antara lain di Kecamatan Wedi, Jatinom, Trucuk, Karangnongko dan lainnya.
“Saya kalau bicara atau menyebut desa yang masuk katagori desa miskin ikut prihatin. Ada 25 desa yang masuk desa zona miskin di wilayah Kabupaten Klaten dan kita sampai saat ini berupaya untuk mengentaskan dari zona miskin ektrim. Untuk warga yang miskin ekstrim sebenarnya ada tersebar di 80 desa dan kita ikut prihatin tentunya. Yang jelas kita harus bersama-sama, gotong royong, bahu membahu untuk lepas dari zona miskin ekstrim,” ungkap Yoga Hardaya.
Menurut Yoga, angka kemiskinan di Klaten pada tahun 2021 berada pada 13,49 persen atau setara dengan sekitar 158 ribu jiwa. Jumlah itu berhasil turun pada data tahun 2022 yang tercatat menjadi 12,33 persen atau menjadi sekitar 144 ribu jiwa.
“Turunnya lebih dari satu persen atau sekitar 13 ribu jiwa. Pemkab Klaten insyaallah akan terus berupaya menurunkan kemiskinan dengan berbagai program. Kita doakan saja upaya yang ada bisa berhasil dan segera bebas dari zona miskin ekstrim,” ungkap Yoga.
Dikatakan pula, pada tahun 2023 ini, Pemkab Klaten menargetkan angka kemiskinan di daerah itu bisa turun kembali. Target di tahun 2023 ini jadi 11 persen dari 12,33 persen tahun 2022. Pemkab melakukan berbagai intervensi untuk menangani kemiskinan ekstrim di Kabupaten Klaten.
Beberapa program diantaranya dengan penyaluran bantuan ke UMKM, warga dan program-program kerja di desa-desa yang tercatat sebagai desa miskin. Ada upaya intervensi dalam penanganan kemiskinan ini dan dalam penanganan harus berkolaborasi dengan semua pihak termasuk desa-desa dan pusat.
Sementara itu, Widodo, SH MH, Ketua Fraksi PKS DPRD Klaten, juga menyatakan keprihatinannya dengan angka kemiskinan ekstrim di Klaten yang masih belum turun secara maksimal. Widodo berharap, Klaten ini segera terbebas dari julukan zona miskin ekstrim dan warga juga bergairah dalam peningkatan kesejahteraannya.
“Dengan pentas wayang kulit ini tentunya ada pelajaran yang bisa diraih, selain bisa melestarikan warisan leluhur, juga masyarakat disentuh atau diajak untuk tetap semangat bekerja. Pentas wayang kulit ini cukup menghibur masyarakat yang rindu akan hiburan menyegarkan,” ujar Widodo.
Ikut hadir dalam acara ini unsur Pemcam Karangnongko, Polsek, Koramil Karangnongko, Kades Banyuaeng dan jajarannya, serta segenap elemen masyarakat yang ada di wilayah Desa Banyuaeng. Para UMKM setempat juga ikut berjualan dan warga pun juga ikut senang dengan adanya kegiatan ini. (Kim)