Wujudkan Indonesia Sehat, Mahasiswa KKN UNDIP Ajak Remaja dalam Mencegah Stunting Sejak Dini

Spread the love

Batang, Poskita.co – Saat ini Indonesia masih memiliki beban ganda masalah gizi yaitu gizi kurang dan gizi lebih. Permasalahan gizi yang masih menjadi “PR” bagi Indonesia dan dunia salah satunya adalah masalah stunting.

Kunia Hasna, mahasiswi KKN UNDIP, kepada Poskita.co Jumat (10/02/2023  menyatakan stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang dimulai sejak dalam kandungan. Stunting menjadi permasalahan yang serius karena dampak panjangnya dapat mempengaruhi kemajuan bangsa.

Desa Selokarto merupakan salah satu desa yang masih memiliki angka kejadian stunting yang cukup tinggi. Secara umum, penyebab stunting dibagi menjadi 2 yaitu penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Penyebab langsung terdiri dari asupan gizi dan penyakit infeksi, sementara penyebab tidak langsung terdiri dari faktor ekonomi, faktor sosial budaya, ketersediaan pangan dan sebagainya.

Foto Bersama dengan peserta sosialisasi pencegahan stunting

Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas gizi Puskesmas Pecalungan, penyebab stunting yang sering terjadi di Desa Selokarto adalah karena pengetahuan dan pola asuh yang kurang. Ditandai dengan masih banyaknya bayi yang tidak diberi ASI Eksklusif. Padahal ASI Eklsusif sangat penting dalam pemenuhan gizi bayi. Selain itu, pernikahan dini merupakan masalah yang juga dialami oleh masyarakat Desa Selokarto. Angka kejadiannya juga masih cukup tinggi, dimana pernikahan dini juga menjadi salah satu faktor risiko terjadinya stunting.

Berdasarkan permasalahan tersebut, Kunia Hasna, mahasiswi KKN UNDIP Bersama dengan Nissa Kusariana., SKM., M,Si -Dosen KKN UNDIP melakukan sosialisasi pencegahan stunting secara dini kepada remaja Selokarto. Sosialisasi tentang stunting merupakan bagian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan bersama dengan dosen dari Fakultas Kesehatan masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan pada 4 Februari 2023 di Balai Desa Selokarto. Sosialisai ini dihadiri 18 orang yang terdiri dari 11 remaja, 4 kader kesehatan, 2 tenaga puskesmas, dan Bu Kades.

Pelaksanaan sosialisasi dimulai dengan mengerjakan pre-test, lalu dilakukan 2 kali pemaparan materi. Materi pertama dipaparkan oleh Nissa Kusariana  selaku Dosen KKN UNDIP mengenai Seks Bebas dan Pernikahan Dini. Kemudian, materi kedua dipaparkan oleh Kunia Hasna selaku mahasiswi KKN UNDIP mengenai pencegahan stunting. Setelah pemaparan materi, dilanjutkan dengan games dan post-test serta ditutup dengan pemberian souvenir dan foto bersama.

Diharapkan adanya sosialisasi ini dapat meningkatkan pengetahuan remaja sehingga dapat mencegah angka kejadian stunting. Selain itu, adanya booklet tentang pencegahan stunting yang telah diberikan saat kegiatan sosialisasi dapat membantu dalam memahami materi yang telah disampaikan. Booklet tersebut juga dapat digunakan sebagai media sosialisasi oleh petugas kesehatan maupun kader. ***

Editor: Cosmas