17 Sanggar Tari Meriahkan Semarak Budaya Indonesia 2022, Tradisi Pesta Rakyat

Spread the love

SOLO, POSKITA.CO – 17 Sanggar Tari Meriahkan Festival Semarak Budaya Indonesia 2022 Surakarta, 25/11/2022 – Forum Pemuda Indonesia Kreatif menggelar Semarak Budaya Indonesia (SBI) ke sembilan pada Jumat sampai Sabtu, 25 dan 26 November 2022 pukul 19.00 WIB hingga 21.30 WIB di Rumah Kabudayan Ndalem Djojokoesoeman, Surakarta. 17 sanggar tari dari delapan kota/kabupaten menghadiri dan menampilkan karya terbaik mereka di SBI 2022.

Ketua Pelaksana Festival SBI 2022, Apriza Rizaldi Naim, mengatakan, “Festival Semarak Budaya Indonesia 2022 merupakan festival pertama yang kami selenggarakan secara luring setelah pandemi. Kami berharap, para penonton setia dapat menikmati penampilan delegasi SBI 2022 yang khusus hadir dari Bangkalan Madura, Jember, Karanganyar, Malang, Pacitan, Semarang, Solo, dan Sragen,” kata Naim.

SBI 2022 bertema Tradisi Pesta Rakyat dengan menampilkan kemasan Tradisi Pesta Rakyat dalam bentuk karya tari. SBI yang diselenggarakan selama dua malam secara luring akan ditayangkan juga di Kanal YouTube Semarak Budaya Indonesia pertengahan Desember 2022 mendatang.

Hari pertama, Jumat, 26 November 2022, delegasi yang tampil yaitu Blackvoodoo Dance Crew (Solo), Kinarya Soerya Soemirat (Solo), Sanggar Greget Semarang, Sanggar Ranah Minang Surakarta, Sanggar Sarwi Retno Budoyo (Solo), Semarak Candrakirana Art Center (Solo), dan Timeless Dance Center (Solo).

Semarak Candrakirana Art Center menjadi pembuka SBI 2022 dengan menarikan gedruk kepang, yaitu karya tari yang terinspirasi dari suara hentakan-hentakan kaki kuda saat menjejakkan kaki ketanah.

Blackvoodoo Dance Crew menampilkan karya berjudul Doa dan harapan untuk negeri yang menggambarkan kebanggaan menjadi seorang Indonesia. Kinarya Soerya Soemirat membawakan Tan Warsa Wijaya yang menceritakan berjalannya waktu sebagai gambaran harapan yang semakin jelas menuju kejayaan Indonesia.

Sanggar Greget Semarang tampil dengan Tari Bedhayan Cheng Ho, yaitu tari tradisi kreasi kerakyatan bertajuk Seni Pesisiran Semarangan yang disusun berlatar belakang muhibah Laksamana Cheng Ho di Gedung Batu Sam Poo Kong Semarang pada abad ke-15.

Sanggar Ranah Minang Surakarta menampilkan Tari Indang yang mengisahkan keramah-tamahan antar sesama umat manusia dalam masyarakat Minang Kabau, Sumatra Barat. Sanggar Sarwi Retno Budoyo membawakan dua tarian, yaitu Tari Gambyong Sekar Arum dan Tari Budalan. Hari pertama ditutup oleh penampilan Rahwana Sinta oleh Timeless Dance Center. Karya tari ini adalah kolaborasi budaya tradisi jawa dan pop kontemporer dalam bentuk tarian tematis yang terisnpirasi dari kisah cinta epic Rama dan Sinta. (Aryadi)