Peranan Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Self Management Terhadap Kedisiplinan Siswa

Spread the love

Oleh: Mohamad Sofyan Wahyudi S.Pd

SMA Negeri 1 Nguter, Kabupaten Sukoharjo.

Setiap sekolah memiliki tata tertib sekolah yang harus dipatuhi dan dijalankan siswa. Sayang, sebagian siswa  melanggar tata tertib, seperti tidak mengerjakan tugas guru, atribut yang tidak lengkap, membuang sampah sembarangan dan sebagainya. Maka, dibutuhkan tindakan nyata untuk menertibkan semua itu, salah satunya dengan Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Self Management.

                Manusia tidak hanya tumbuh dan berkembang, tetapi manusia juga membutuhkan pendidikan agar mampu mencapai kedewasaan dan untuk meraih masa depan yang lebih baik. Menurut Soemarmo ( 1998: 69) sekolah adalah pendidikan dan pengajaran secara formal. Pendidikan formal sebagai tempat membentuk kedisiplinan demi ketertiban serta tempat untuk memahami dan menguasai ilmu pengetahuan. Dalam pendidikan formal terdapat tiga bidang pelayanan yaitu manajemen, pengajaran dan bimbingan konseling ( Nurihsan dan sudianti, 2005:2 ).

                Manajemen adalah proses mengkoordinasi, mengarahkan dan menilai sistem pendidikan. Pengajaran merupakan proses kegiatan belajar mengajar yang ditujukan kepada peserta didik. Sedangkan bimbingan  konseling di sekolah memiliki peranan penting dalam membantu peserta didik dalammencapai tugas – tugas perkembangan sebagaimana tercantum dalam Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik dan Kompetensi Dasar ( SKKPD ).

                Manajemen, Pembelajaran dan Bimbingan Konseling di dalam pendidikan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan. Keterkaitan bimbingan konseling dengan pengajaran dapat dicontohkan sebagai berikut : proses kegiatan belajar mengajar bisa berjalan dengan efektif dan efisien apabila peserta didik terbebas dari problem yang menganggu proses belajarnya. Terbebasnya peserta didik dari masalah belajar dapat dilakukan dengan pelayanan bimbingan dan konseling. Keterkaitan bimbingan konseling dengan manajemen dapat memberikan bantuan dalam pengambilan kebijakan yang tepat dalam rangka membentuk iklim sekolah yang betul –betul bisa memenuhi kebutuhan dan perkembangan peserta didik.

                Proses kegiatan belajar mengajar di sekolah agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien dibutuhkan kedisiplinan seluruh warga sekolah ( guru, siswa, karyawan ). Menurut Maman Rachman. 1999 : 168 ) disiplin sebagai upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam hatinya. Untuk mewujudkan kedisiplinan di sekolah diperlukan tata tertib. Kedisiplinan dapat tercipta dengan baik bila tata tertib  yang dibuat dilaksanakan dan dipatuhi. Tata tertib adalah aturan yang harus dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah khususnya peserta didik. Tata tertib sekolah dibuat untuk mengatur tingkah laku sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan peserta didik dapat berkembang dengan optimal.

                Berdasarkan hasil pengamatan penulis, bahwa di SMA Negeri 1 Nguter gejala pelanggaran  kedisiplinan peserta didik meliputi : peserta didik datang terlambat ke sekolah, keterlabatan masuk kelas, memakai seragam dan atribut tidak sesuai hari, sepatu yang tidak hitam, tali sepatu tidak hitam,pemakaian kaos kaki tidak sesuai hari yang telah ditentukan,meninggalkan pelajaran yang tidak disenangi, merokok di dalam kelas dan lingkungan sekolah, tidak masuk sekolah tanpa ijin, membuang sampah tidak pada tempatnya, tidak tepat waktu dalam mengerjakan tugas dari guru.

                Melihat masih banyak peserta didik yang melanggar tata  tertib sekolah, dalam upaya memberikan bantuan supaya peserta didik ada perubahan sikap berdisiplin diri, maka penulis sebagai guru bimbingan konseling memberikan suatu Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Self Management.

 Menurut Sukardi ( 2002:48) Layanan Bimbingan Kelompok yaitu layanan yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama memperoleh bahan dari narasumber  ( guru bimbingan konseling/konselor) yang berguna untuk menunjang kehidupan sehari-hari baik individu sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat serta untuk serta untuk mempertimbangkan dalam pengambilan keputusan.

Menurut Prijosakono ( 2001), Self Management adalah kesungguhan dari setiap individu untuk dapat mengendalikan sepenuhnya keberadaan diri secara keseluruhan ( fisik, emosi, mental atau pikiran, jiwa maupun rohnya ) dan realita kehidupannya  dengan memanfaatkan kemampuan yang dimilikinya.

Secara umum layanan bimbingan kelompok  bertujuan untuk membantu peserta didik yang mengalami masalah melalui prosedur kelompok  juga bertujuan untuk mengembangkan pribadi masing-masing anggota kelompok melalui berbagai suasana yang muncul dalam kelompok.

Langkah-langkah dalam memberikan layanan bimbingan kelompok : tahap pembentukan merupakan tahap pengenalan, melibatkan diri dalam suatu kelompok ( menyampaikan salam, ucapan terima kasih, berdoa, menjelaskan pengertian dan tujuan bimbingan kelompok, menjelaskan azas-azas bimbingan kelompok. Tahap Peralihan  yaitu pada tahap ini yang dilakukan menjelaskan kembali bimbingan kelompok, tanya jawab kelompok, mengenali suasana kelompok, memberi contoh masalah pribadi yang dapat dibahas dalam kelompok. Tahap kegiatan adalah anggota kelompok mengemukakan masalah pribadi secara bergantian, menetapkan masalah yang akan dibahas, membahas masalah yang terpilih secara tuntas. Tahap Pengakiran yaitu pada tahap ini menjelaskan bahwa kegiatan kelompok akan diakhiri, anggota memberikan kesan-kesan setelah mengikuti kegiatan, pembahasan kegiatan lanjutan, menyampaikan ucapan terima kasih, berdoa dan perpisahan.

Dari langkah- langkah yang sudah dijelaskan penulis diatas dapat digambarkan sebagai berikut :

  1. Kondisi awal dimana peserta didik masih ada pelanggaran tata tertib sekolah
  2. Kedisiplinan kurang
  3. Dilakukan Treatmen dengan layanan bimbingan kelompok teknik Self Management
  4. Kondisi akhir kedisiplinan meningkat

Sehingga dengan memberikan layanan bimbingan kelompok teknik self managemet kepada peserta didik yang masih kurang disiplin dalam mentaati tata tertib sekolah diharapkan dapat menjadi disiplin. Peningkatan kedisiplinan peserta didik dalam mentaati tata tertib sekolah akan berdampak pada kelancaran kegiatan belajar mengajar.***

Editor: Cosmas