Keren, KKN UNS 109 Banyudono Aktifkan Perpustakaan Taman Baca Ceria yang Mangkrak

Spread the love

Boyolali, Poskita.co – Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) menyelenggarakan berbagai program kerja salah satunya adalah pembukaan kembali perpustakaan desa yang diikuti oleh anak-anak dari beberapa Desa Banyudono serta perwakilan dari SD 3 dan 2 Banyudono, MIM Kerten, dan Al Hikam. Kegiatan diawali dengan dibukanya kembali perpustakaan desa yang sudah lama mangkrak, program taman baca tersebut bertajuk ‘’Grand Opening Taman Baca CERIA ( Cerdas, Riang, dan Aktif)’’ yang dilaksanaka pada Minggu, 7 Agustus 2022.

Taman baca ini merupakan perpustakaan desa yang dirintis oleh perangkat Desa Banyudono, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Namun, karena menghadapi beberapa kendala terbatasnya tempat, minimnya buku-buku bacaan, dan rendahnya tingkat baca masyarakat karena kemajuan teknologi maka taman baca masyarakat desa banyudono saat ini masih perlu pengembangan dan perhatian khusus dari perangkat dan karang taruna desa.

Dengan dibukanya kembali Taman Baca Desa Banyudono ini diharapkan dapat memberikan wadah bagi anak-anak khususnya dan masyarakat desa Banyudono pada umumnya untuk meningkatkan minat baca sebagai bekal tantangan di masa depan.

Acara puncak pembukaan taman baca ini dilanjutkan dengan kegiatan Sekolah Alam, anak-anak mengikuti kegiatan mewarnai tempat sampah yang sudah disediakan oleh Tim KKN UNS kelompok 109, yang nantinya tempat sampah ini akan disalurkan ke sekolah dan warga setempat sebagai kenang-kenangan.

Nabilla Rianita mewakili teman-temannya berharap dengan terlaksana program ini, akan muncul perpustakaan di desa lainnya untuk meningkatkan semangat literasi generasi muda yang nantinya mampu menguasai keterampilan berpikir kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif yang menjadi tuntutan abad 21.

Adapun program kerja lain yang kami rancang untuk warga Desa Banyudono khususnya di Desa Jembangan yaitu pesta rakyat. Mendekati kemerdekaan Republik Indonesia Karang taruna desa bersama Tim KKN UNS 109 berkolaborasi dalam menggerakkan pesta rakyat khusunya di Desa Jembangan.

Kegiatan diawali dengan acara jalan sehat desa dan pembagian hadiah bagi peserta jalan sehat, dilanjutkan dengan berbagai perlombaan yang wajib diikuti oleh anak-anak dan ibu-ibu. Lomba untuk anak-anak antara lain estafet air, estafet karet, estafet koin, pecah air, dan khusus untuk ibu-ibu adalah lomba goyang tampah.

Malam tirakatan diisi dengan sambutan oleh sesepuh desa, menyanyikan Lagu Indonesia Raya, 17 Agustus, doa bersama untuk mengenang jasa arwah para pahlawan, dan dilanjutkan acara untuk warga desa. Tidak berhenti sampai disitu saja, meskipun 17 Agustus telah usai segenap warga Desa Jembangan, Banyudono begitu antusias dengan kegiatan panjat pinang yang dihadirkan sebagai bentuk simbol semangat persatuan dan kekompakan warga dukuh Jembangan, Banyudono ini.

Lomba diikuti oleh berbagai kalangan dari muda hingga tua. Mulai dari warga Dukuh Jembangan dan mahasiswa KKN UNS. Acara tersebut diapresiasi dan ditonton langsung oleh Kepala Desa Banyudono, Dwi Tanto.

KKN UNS – 109 terdiri dari mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan berbagai macam latar belakang dan jurusan, yang diterjunkan langsung oleh kampus untuk mengabdi kepada Desa Banyudono, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali selama 45 hari dengan 12 program kerja yang sudah kami susun sebelum pemberangkatan.

Banyudono adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia. Mayoritas penduduknya memiliki berbagai macam profesi mulai dari sektor pertanian, berdagang, beternak, memainkan pekerjaan di pabrik, PNS, kantoran, maupun wirausaha lainnya. Banyudono sendiri memiliki arti yang penuh makna, banyu yang berarti air sedangkan Dono yang artinya pemberian. Jadi Banyudono berarti Daerah yang airnya melimpah, selalu memberikan air terutama air kehidupan.

Banyak wisata air yang membuat desa ini menjadi populer, mulai dari pesona keindahan umbul pengging, umbul sewu, umbul ngabean, dan masih banyak obyek wisata air lainnya. Desa Banyudono ini merupakan desa dengan luas wilayah yang cukup luas, terbagi menjadi 10 dukuh yang terdiri dari Banyudono, Gatakan, Gisik, Jembangan, Karangasem, Kerten, Kunden, Ngancar, Sorowaden, dan Tegal.

Selain potensi wisata air yang dimiliki, Desa Banyudono juga menyimpan dua keunggulan yang mungkin belum terekspos ke media, yaitu sebagai desa yang cepat tanggap dan responsif. Tim satuan tugas (satgas) covid -19 Banyudono, Boyolali patut diapresiasi dan diacungi jempol. Pasalnya dengan hadirnya anggota koramil 08/Banyudono Kodim 0724/Boyolali Pelda Edi Satmoro bersama Tim Satgas covid-19 Kecamatan Banyudono melaksanakan sosialisasi dan edukasi kepada warga agar tetap menerapkan protokol kesehatan 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas) khususnya dipasar ketaon desa ketaon kecamatan Banyudono.

Kegiatan operasi yustisi ini dilakukan dibeberapa tempat yang memungkinkan adanya kerumunan, termasuk di wilayah desa yang terdapat obyek pariwisata seperti desa Bendan dengan wisata airnya umbul pengging menjadi prioritas koramil 08 Banyudono. Bahkan untuk mengantisipasi antrean panjang pemakaman bagi jenazah dengan prosedur covid-19, Boyolali merealisasikan pembentukan satgas pemakaman tingkat kecamatan. Salah satu wilayah yang sudah ada dan menjadi pelopor adalah kecamatan Banyudono yang memiliki 9 satgas relawan.

Dengan adanya satgas pemakaman ini diharapkan dapat mempercepat proses pemakaman jenazah dengan protokol covid-19 tanpa harus menunggu lama lagi. Kegiatan-kegiatan positif tersebut nampaknya terdengar dan sampai ke telinga petinggi hingga di apresiasi oleh bupati boyolali.
Keunggulan kedua dari desa Banyudono ini adalah merupakan desa yang bisa dibilang spesial. Dengan adanya 2 warga desa Banyudono, Boyolali yang dibekuk oleh densus 88 mabes polri pada tahun 2017 silam terkait jaringan teroris Neo Jl Indonesia Timur, menjadikan desa banyudono ini menjadi salah satu desa binaan BIN.

Mengembangkan desa binaan diyakini sebagai pilihan tepat dan baik untuk kepentingan desa maupun kepentingan negara. Dengan kembalinya eks napiter desa setempat ke NKRI dan kembali berbaur ke masyarakat, menjadi langkah baru bagi eks napiter untuk membangun interaksi yang baik dengan warga setempat. Karenya dengan adaya program desa binaan ini diharapkan memberikan dampak positif, dapat membina sumber daya manusia perdesaan khususnya desa Banyudono, karena desa merupakan inti/pondasi dalam menopang keutuhan dan kemajuan suatu bangsa.

Hingga minggu, 14 agustus 2022 kemarin ratusan warga desa Bendan, Kecamatan Banyudono, Boyolali serta stakeholder pemerintahan setempat menggelar lomba memancing disertai pengibaran bendera merah putih dalam rangka memeriahkan HUT KE-77 RI dan meningkatkan nasionalisme di desa setempat. Acara tersebut digelar dengan tujuan menyambut HUT KE-77 RI sekaligus sebagai wadah untuk esk napiter didesa setempat dalam meningkatkan rasa nasionalism. Karenanya masyarakat perdesaan haruslah diberdayakan sesuai dengan kondisi dan potensi yang tersedia.

Cosmas