Metode Demonstrasi Meningkatkan Keterampilan Sholat
Oleh: Retno Widati, S.Pd.I.
Guru SDN Pojok 03, Kec. Tawangsari, Kab. Sukoharjo
Sholat merupakan kewajiban bagi setiap orang yang beragama islam. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Quran surat Adz-Dzariyat ayat 56 yang berisikan tentang sholat merupakan salah satu ajaran Islam yang diwajibkan dan paling utama. Dalam ajaran Islam, sholat merupakan tiang agama yang jika ditinggalkan akan berdosa baik bagi laki-laki maupun perempuan. Maka dari itu hendaknya kebiasaan melaksanakan sholat harus ditanamkan sejak dini agar anak-anak terbiasa melakukannya tanpa ada keterpaksaan. (Zakiah Daradjat 1996 :86) Dengan adanya pendidikan sholat ini maka diharapkan peserta didik dapat melaksanakan sholat dengan tertib, benar dan bisa menghayati setiap bacaan dan gerakan sholat yang akhirnya akan terbiasa melakukannya dalam melaksanakan sholat maupun ibadah lainnya.
Keutamaan sholat adalah membantu mendatangkan ketenangan ketika ada musibah. Allah SWT berfirman: “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’,” Selain itu banyak faedah dari ibadah sholat, antara lain: sebagai tanda bersyukur, selalu ingat kepada Allah SWT, mendidik dan membiasakan manusia hidup teratur dan menghargai waktu, menanamkan rasa persamaan dan persatuan sehingga tidak sombong, akan menambah sifat dan rasa kesosialan.
Namun realita yang ada kebanyakan anak-anak usia Sekolah Dasar, belum semua menjalankan ibadah Sholat dengan baik. Disisi lain masih juga terdapat siswa yang kurang berpartisipasi aktif dalam pembelajaran berlangsung karena proses pembelajaran berpusat pada guru (Teacher Center), guru lebih cenderung mengajar menggunakan metode ceramah, guru kurang jelas dalam memberi contoh, penggunaan media pembelajaran yang kurang menarik, sehingga siswa merasa bosan untuk menghafal dan menjalankan ibadah Sholat. Agar pembelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya materi Sholat lebih diminati dan menarik, sehingga timbul kesadaran siswa untuk menjalankan ibadah Sholat, tanpa adanya paksaan dari manapun, maka harus dicari solusi yang relevan, yakni pembelajaran yang melibatkan murid secara aktif, inovatif, kreatif, efektif, menarik dan menyenangkan.
Merujuk masalah di atas, maka penulis sebagai guru PAI di SDN Pojok 03 Kecamatan Tawangsari, dalam mengajarkan pendidikan Agama Islam kelas II, tentang Sholat, agar timbul kesadaran siswa untuk menjalankan ibadah Sholat, maka perlu mencari solusi dengan menerapkan metode pembelajaran yang dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan konkret, siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari, proses pengajaran lebih menarik serta dapat merangsang siswa untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan dan mencoba melakukannya sendiri. Maka menurut penulis metode yang relevan adalah metode demonstrasi.
Menurut Syaiful, (2008:210), Metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya. Sedangkan menurut Muhibbin Syah (2006: 208) demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Tujuan metode demonstrasi adalah untuk menyampaikan informasi atau menjelaskan pembelajaran secara lebih konkrit tidak lagi abstrak, sehingga pembelajaran tidak monoton yang hanya berpusat pada guru dan membuat siswa agar lebih cepat memahami materi yang disampaikan.
Berpijak dari uraian di atas maka pembelajaran PAI yang diterapkan di kelas II SDN Pojok 03 Kecamatan Tawangsari, dalam mengajarkan Sholat, guru memberi contoh sholat dan bacaan-bacaan dalam sholat. Siswa mengamati dan mendengarkan contoh dari guru, Siswa mendemonstrasikan cara sholat dengan bacaan-bacaannya dengan benar, secara berulang. Guru memperlihatkan video sholat sehingga gerakan-gerakannya dapat dilihat dan bacaan-bacaannya dapat didengar siswa dan mengirim di WAG untuk dipraktekkan di rumah.
Dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi jika diterapkan dalam proses pembelajaran dapat melibatkan siswa secara aktif, siswa mengalami langsung praktek, menumbuhkan kreatifitas dan menyenangkan. Maka metode demonstrasi sangat relevan digunakan dalam pembelajaran, karena dapat melatih kemandirian, tanggung jawab, kreativitas dan berpihak pada murid, sehingga dapat meningkatkan kemampuan ketrampilan Sholat dan memunculkan kesadaran akan pentingnya menjalankan ibadah sholat. **
Editor: Cosmas