Warga Ceper Diminta BPOM Waspadai Obat-obatan dan Makanan Berbahaya

Spread the love

KLATEN, POSKITA.co – Untuk menambah wawasan masyarakat terkait peredaran obat-obatan dan makanan di pasaran, maka Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Perwakilan Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Rahmad Handoyo, SPi MM (anggota DPR RI Komisi IX) mengadakan sosialisasi BPOM di gedung olahraga Desa Kajen, Kecamatan Ceper, Klaten, Kamis siang (21/7/2022).

Dalam perkembangannya, sebuah produk makanan maupun minuman yang beredar di masyarakat, kalau tidak dicari masyarakat, mungkin tak akan produksi lagi. Sebaliknya kalau produk itu dicari masyarakat, maka sebuah perusahaan akan tetap memproduksinya.

Hal ini dikatakan Kepala Perwakilan BPOM Provinsi Jateng Dra. Sandra MP Linthin Apt MKes saat ditemui redaksi di sela-sela acara tersebut. Seperti aneka produk makanan yang dibuat masyarakat, harus dilihat kadaluwarsanya dan hati-hati membeli produk. Jangan sampai makanan atau minuman yang dibeli mengandung unsur berbahaya.

“Saat ini sudah ada aplikasi BPOM Mobile, dengan aplikasi ini masyarakat bisa langsung mengetahui produk yang kita beli aman atau tidak. Apakah sudah terdaftar atau mempunyai ijin edar atau belum,” ungkap Sandra.

Di masyarakat memang kadangkala masih banyak ditemukan produk makanan atau minuman yang mengandung bahan berbahaya. Seperti pembuatan krupuk, karak, serbuk jamu, serbuk minuman atau lainnya. Jangan sampai masyarakat mengonsumsi produk yang ada bahan pengawet atau pewarna berbahaya, seperti borak, cetitet atau bleng dan lainnya.

“Untuk pecinta jamu gendong jangan khawatir, justru jamu gendong itu bagus untuk kesehatan. Usahakan jamu gendong itu habis dalam sehari dan jamu gendong ini harus kita lestarikan. Bagi ibu hamil, batasi ya minum cabe puyang, jangan terlalu banyak,” pesan Sandra.

Sementara itu, Rahmad Handoyo juga mengajak masyarakat untuk tetap waspada akan pandemi Covid-19 yang nyatanya masih ada. Masyarakat diminta tetap tenang, tidak panik dan dalam keseharian selalu menerapkan protokol kesehatan atau prokes. Seperti sering pakai masker, cuci tangan, jaga jarak dalam bergaul dan mengurangi mobilitas.

Perangkat desa, Kader TP PKK dan tokoh masyarakat se Kecamatan Ceper hadir dalam sosialisasi BPOM bersama Rahmad Handoyo di Balai Desa Kajen, Kamis (21/7).

Terkait acara sosialisasi BPOM ini, Rahmad memandang sangat penting. Bagaimanapun masyarakat butuh pencerahan, butuh edukasi dan informasi yang penting dalam urusan mengonsumsi atau membeli produk makanan dan minuman.

Seperti kaum perempuan yang suka merias diri, pesan Rahmad, harus memilih produk kosmetika yang mempunyai ijin edar dan tidak asal membeli kosmetik. Bahan pembuatan produk makanan dan minuman juga dijaga keamanannya, kesehatan dan punya ijin edar.

“Yang jelas Komisi IX DPR RI siap bersinergi dengan BPOM, dengan BKKBN, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan dan lainnya dalam kerangka mengawal program-program pemerintah bisa diketahui masyarakat. Kaitan BPOM ini juga wahana edukasi atau sosialisasi agar masyarakat berhati-hati dalam mengonsumsi makanan dan obat-obatan,” ujarnya.

Ratusan warga hadir dalam sosialisasi BPOM ini, antara lain hadir Camat Ceper Seniwati, SE MM, unsur TNI/Polri, Kades Kajen Joko Purnomo, para Kades/perangkat desa perwakilan se Kecamatan Ceper, Kader TP PKK Kecamatan dan Desa, tokoh masyarakat dan tamu undangan lainnya.

“Luar biasa acara yang diadakan Rahmad Handoyo bekerjasama dengan BPOM ini. Semoga ke depan Rahmad Handoyo semakin oke dan selalu intens turun dengan merangkul mitra kerja sesuai bidang Komisinya di masyarakat melaksanakan tupoksinya sebagai wakil rakyat di DPR RI,” celethuk Kades Joko Purnomo. (Kim)

Caption Foto HL:
Kepala BPOM Jateng Dra. Sandra MP Linthin Apt MKes sedang memberikan materi waspadai obat dan makanan berbahaya.