Kementerian Investasi/BKPM dan Kementerian BUMN Memberikan NIB ke UMK Se-Solo Raya

Spread the love

Karanganyar,poskita.co – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyelenggarakan kegiatan Pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) kepada 500 Pelaku Usaha Kecil dan Mikro (UMK) Perseorangan Se Solo Raya. Penyerahan tersebut dihadiri oleh Sekda Provinsi Jawa Tengah, Walikota Surakarta, Bupati Karanganyar, Bupati Sragen, Wakil Bupati Klaten, 550 pelaku UMK binaan dari BRI, Gojek, Tokopedia, Grab, dan Sampoerna serta tamu undangan di Museum De Tjolomadoe, Karanganyar, Rabu (06/07/2022).

Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Achmad Idrus melaporkan tujuan kegiatan ini untuk memberikan informasi kepada pelaku UMK bahwa pembuatan NIB bagi UMK ini sangat mudah, cepat, dan gratis. Hari ini selain memberikan NIB juga menganjurkan pelaku UMK yang belum memiliki NIB untuk segera mengurusnya.

Menteri BUMN, Erick Tohir, dalam sambutannya mengatakan, di sini saya melihat ada perusahan-perusahaan besar seperti Gojek, Grab, Sampurna, termasuk BUMN BRI yang bisa mendukung. Tentu perwakilan dari Menteri Koperasi, perwakilan dari Gubernur Jawa Tengah, Sekda, Walikota, para Bupati yang hadir. Tentu ini sudah beberapa kali kita membuktikan bahwa kolaborasi kementerian itu sangat mungkin. Tidak mungkin Kementerian sukses menjalankan program dalam hal berdiri sendiri-sendiri.

“Hari ini kita bisa lihat bahwa Pak Menteri Investasi mengajak Kementerian UMKM dan kami Kementerian BUMN untuk bekerjasama. Dan ini sesuai dengan instruksi bapak Presiden yang selalu menekankan bahwa basis pertumbuhan perekonomian kita adalah ekonomi kerakyatan. UMKM harus dikedepankan untuk dipastikan mendapat porsi yang besar, tapi tentu tanpa membedakan perusahaan-perusahaan besarpun menjadi pemain global.”

“Jadi ini ada kesinambungan dan keseimbangan. Ibarat ekonomi kita ini perlu keseimbangan seperti membuat kopi, ada kopinya, ada air panasnya, ada gulanya. Kita bukan negara oligarki, tetapi negara yang jelas punya pondasi yang kuat, yang didorong berdasarkan ekonomi kerakyatan. Dan ini kita jadikan UMKM sebagai rangkai pasok yang bersinambungan, juga para pemain global kita. Jadi tidak bisa berdiri sendiri-sendiri.” tuturnya.

“Kita fokus BUMN ini di pembiayaan dan pendampingan kalau kita bisa membuka pasar kita bantu. Dan terbukti dorongan dari pembiayaan KUR ini terus ditingkatkan tahun 2024 Presiden menargetkan pembiayaan mencapai 30 persen. Tapi nanti ke depannya Indonesia seluruh pembiayaan perbankkan harus mencapai 50 persen tidak kalah dengan tetangga kita di Malaysia dan Singapura. Ini yang harus kita pastikan, karena itu tahap awal ini pemerintah memastikan KUR adalah 338 triliun. Naik dari 260 triliun dan ini buat UMKM. Saya yakin dengan proses yang dimudahkan dengan sistim OSS dan NIB ini. Selama ini pembiayaan UMKM sulit mendapatkan data sekarang lebih terbuka untuk mendapatkan data sehingga akan tepat sasaran.” Jelasnya.

Selanjutnya Menteri Investasi/BKPM, Bahlil Lahadalia mengatakan, “jangan pernah ragu untuk kita berada posisi UMKM, karena Indonesia dibangun oleh Bung Karno dan Bung Hatta para pendiri Bangsa, menganut asas koperasi. Dan koperasi dalam proses kekiniannya itu adalah bagian penerjemahan dari pada UMKM. Karena itu UMKM menjadi soko guru dan tulang punggung perekonomian nasional kita.”

“Jangan pernah minder terhadap konglomerat-konglomerat karena UMKM inipun memegang 61% terhadap perekonomian nasional kita. Dan satu hal lagi saya ingin mengatakan bahwa yang menjadi Menteri Investasi sekarang berasal dari UMKM bukan dari Konglomerat. Tidak hanya itu, Pemimpin bangsa kita sekarang, Bapak Presiden Jokowi juga dimulai dari UMKM.” tegasnya. (Aryadi)