Pendekatan Saintifik dengan Metode Pemberian Balikan Tingkatkan Hasil Belajar Matematika

Spread the love

Oleh: I Putu Ariawan, M.Pd.

SD Negeri 3 Dauhwaru, Jembrana, Bali

Peningkatan hasil belajar siswa sangat ditentukan oleh kualitas pembelajaran di kelas. Ada beberapa faktor yang memengaruhi keberhasilan seorang guru dalam pembelajaran yang dapat terlihat dari hasil belajar siswanya. Peran guru sebagai fasilitator sangatlah penting untuk mengembangkan berbagai cara untuk memudahkan siswa belajar.

Hal ini dapat dilakukan dengan memilih atau mengembangkan media pembelajaran yang sesuai, penerapan pendekatan, model, maupun metode pembelajaran yang sesuai, serta melakukan komunikasi yang efektif dengan siswa. Menurut Poerwati (2013:286), sebagai fasilitator guru dapat merangsang atau memberikan stimulus untuk membantu siswa dalam belajar. Melalui proses belajar yang dialami, siswa diharapkan dapat mempunyai kesempatan dan kebebasan untuk berfikir, berkreasi, dan berkembang. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya guru harus mampu mengkondisikan iklim belajar yang nyaman dan menyenangkan bagi siswa sehingga memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih memaknai proses belajar yang berlangsung.

Pembelajaran Matematika di SD merupakan salah satu kajian yang selalu menarik untuk dikemukakan karena adanya perbedaan karakteristik khususnya antara hakikat anak dan hakikat Matematika (Karso, 2021:1.4). Anak yang berada pada usia sekolah dasar sedang mengalami perkembangan pada tingkat berpikirnya. Pada masa ini, anak usia SD masih berada pada tahap berpikir operasional konkrit yaitu anak mulai berpikir secara logis tentang kejadian-kejadian konkret yang terjadi disekitarnya dan belum mampu berpikir secara deduktif. Berbeda dengan pembelajaran Matematika yang merupakan ilmu yang bersifat deduktif, aksiomatik, formal, hierarkis, abstrak, serta bahasa simbol yang padat sehingga para ahli Matematika dapat mengembangkan sebuah system Matematika. Mengingat adanya perbedaan karakteristik itu maka diperlukan kemampuan dari seorang guru untuk menjembatani antara dunia anak yang belum mampu berpikir secara deduktif sehingga dapat mengerti dunia Matematika yang bersifat deduktif.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan penerapan pendekatan saintifik dengan metode pemberian balikan. Dalam penerapan pendekatan saintifik, ada lima kegiatan utama siswa yang harus diperhatikan guru dalam pelaksanaan pembelajaran antara lain kegiatan mengamati, kegiatan menanya, kegiatan mengumpulkan informasi/eksperimen (mencoba), kegiatan mengasosiasi/ mengolah informasi/ menalar, dan kegiatan mengkomunikasikan. Pada tahap mengamati, siswa diajak melakukan kegiatan belajar melalui proses membaca, mendengar, menyimak, serta melihat (tanpa atau dengan alat). Kegiatan belajar menanya dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari yang diamati. Kegiatan belajar mengumpulkan informasi/ eksperimen (mencoba) bertujuan untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau autentik, sehingga siswa harus mencoba atau melakukan percobaan. Kegiatan belajara mengasosiasi/ mengolah informasi/ menalar dilakukan melalui kegiatan mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Terakhir, kegiatan belajar mengkomunikasikan adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya yang dilakukan oleh siswa.

Dalam penerapan pendekatan tersebut dalam pembelajaran, maka dibantu dengan penerapan metode pemberian balikan. Metode pemberian balikan adalah informasi atau pemberitahuan guru kepada siswa baik secara lisan atau tertulis terhadap salah benarnya jawaban siswa dari hasil dalam mengerjakan tes atau latihan setelah selesai mengikuti program pembelajaran yang dirumuskan oleh guru dengan tujuan agar siswa terangsang atau termotivasi untuk berusaha merespon mencari pembetulan. Adapun cara dalam pemberian balikan, yaitu pemberian balikan secara simbol dan pemberian balikan secara ekspositorik. Pembelajaran dengan cara memberikan balikan baik secara simbol maupun secara ekspositorik dari guru kepada siswa bertujuan untuk memudahkan siswa dalam memperbaiki kesalahan yang telah diperbuatnya dan diprediksi dapat berpengaruh positif terhadap peningkatan perolehan hasil belajar khususnya dalam muatan pelajaran Matematika.

Penerapan pendekatan saintifik dengan metode pemberian balikannyatanya memberikan kontribusi positif terhadap hasil belajar muatan pelajaran Matematika siswa. Hal ini ditunjang dengan adanya peningkatan ketuntasan klasikal dan rata-rata hasil belajar siswa. Pada saat observasi awal rata-rata hasil belajar Matematika hanya 59,72 hanya 39% dari jumlah siswa yang dikategorikan tuntas. Pada akhir siklus I, rata-rata hasil belajar Matematika mengalami peningkatan sebesar 70,44 dengan peningkatan sebesar 10,72 dan ketuntasan belajar sebesar 67%. Pelaksanaan siklus II memperoleh rata-rata hasil belajar Matematika sebesar 80,89 dan berada pada kriteria sangat baik dengan ketuntasan belajar sebesar 94%. Hasil yang diperoleh pada siklus II ini telah memenuhi target keberhasilan yang diharapkan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan saintifik dengan metode pemberian balikansangat efektif dalam meningkatkan hasil belajar muatan pelajaran Matematika siswa kelas VI semester II.***

Editor: Cosmas