Memupuk Loyalitas Kerja Guru
Dengan Transformational Leadership
Oleh: Sri Windiarti, S.Pd,M.Pd
Kepala Sekolah SMK Negeri Nusawungu
Kabupaten Cilacap
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu satuan pendidikan menengah yang mengemban tugas dan fungsi pendidikan. SMK memiliki tugas dan fungsi tersendiri yaitu mempersiapkan peserta didik dengan memiliki seperangkat keahlian dan keterampilan untuk siap bekerja. SMK juga mempunyai nilai-nilai tersendiri yang dijadikan dasar dalam mewujudkan tugas dan fungsinya tersebut.
Penanaman nilai-nilai dalam rangka mempersiapkan perserta didik yang handal tentu harus dicerminkan dalam budaya sekolah yang selalu ditampilkan dalam aktivitas keseharian disekolah. Pencerminan budaya yang baik ini harus ditampilkan oleh seluruh komponen terutama guru sebagai sosok yang akan ditiru oleh peserta didik.
Dan sudah menjadi tugas dan tanggung jawab seorang kepala sekolah untuk dapat mendukung terwujudnya guru-guru yang handal,yang memiliki loyalitas kinerja yang tinggi sehingga dapat meneladani para peserta didik. Kepala sekolah harus mampu melakukan perubahan dalam diri guru untuk mencapai performa terbaik melalui kharisma, pemberian stimulasi intelektual, motivasi, dan perhatian pada guru.
Seorang kepala sekolah dalam berperan semestinya dapat menjadi sebuah agen perubahan agar sekolah yang dipimpin lebih berkembang dari sebelumnya. Kepala sekolah harus memiliki peran yang besar dalam kemajuan sekolah yang dipimpinnya.
Dan sebagai seseorang yang mengemban tugas sebagai kepala sekolah di SMK negeri Nusawungu,penulis menyadari dirinya harus mau dan mampu menjadi agen perubahan dan sepak terjangnya sangat dibutuhkan demi pemberdayaan para gurunya agar semakin berkualitas dan berdaya juang tinggi dalam memberikan pelayanan pembelajaran bagi para peserta didiknya.Penulis sangat menginginkan para guru di SMK negeri Nusawungu memiliki loyalitas kerja yang tinggi, sebab dengan loyalitas yang tinggi, para guru akan memiliki optimisme,intelegensi, sehingga mampu membawa peningkatan mutu SMK negeri Nusawungu.
Untuk mewujudkan kondisi tersebut,penulis menjalankan strategi berupa transformational leadership.Menurut Bass dan Riggio dalam Gistituati (2010:158) bahwa kepemimpinan transformasional memiliki empat faktor yaitu: idealized influence (pengaruh ideal), inspirational motivation (motivasi inspirasional), intellectual stimulation (stimulasi intelektual), dan individualized consideration (perhatian individual).
Aksi nyata yang penulis lakukan dalam transformational leadership di SMK negeri Nusawungu diantaranya mengarahkan para guru untuk berperilaku kharismatik, inspiratif, memiliki intelektual yang tinggi, serta memberikan perhatian serta melatih, dan menasihati guru dan karyawan secara individual sehingga dapat meningkatkan loyalitas kerja mereka sekaligus mutu sekolah.
Penulis juga melakukann perbaikan dengan menginstruksikan para guru dan karyawan melalui kegiatan pelatihan, workshop dengan mendatangkan narasumber yang sudah ahli dalam bidangnya,menggiring SDM yang dipimpinnya kearah tumbuhnya sensitivitas pembinaan dan pengembangan organisasi, pengembangan visi secara bersama, pendistribusian kewenangan kepemimpinan, dan membangun kultur organisasi sekolah yang menjadi keharusan bagi perbaikan perolehan belajar pada peserta didik.
Dengan keterampilan transformational leadership, penulis juga berperan sebagai konselor dalam membangun mutu dan kualitas SMK negeri Nusawungu.Penulis senantiasa berupaya melakukan semua hal yang bersifat perbaikan secara terus menerus, memiliki visi dan misi kedepan, berpusat pada kebutuhan peserta didik,dengan harapan tidak hanya prestasi peserta didik saja yang meningkat melainkan juga meningkatkan mutu dan kualitas profesi guru dan karyawan SMK negeri Nusawungu.
Dengan penerapan transformational leadership, guru dan karyawan SMK negeri Nusawungu menjadi semakin menyenangi pekerjaannya, mau dan mampu terlibat secara aktif dalam pekerjaannya dan dapat kooperatif bekerja dengan rekan-rekannya demi kepentingan sekolah.
Penulis meyakini jika para guru memiliki loyalitas kerja yang tinggi,maka profesionalisme guru dan kualitas proses pembelajaran juga akan meningkat. Untuk itu penulis akan terus memberikan keteladan, kewibawaan, peningkatan pemberian motivasi, memantapkan kemampuan dan keterampilan berkomunikasi, pendelegasian dan pemberdayaan, serta pemberian bimbingan demi memupuk loyalitas kerja guru di SMK negeri Nusawungu.
Editor: Cosmas