Peranan Guru dalam Prestasi dan Kreatifitas Kriya Anyam Anak SD N 03 Dawung

Spread the love

Oleh : Wahyuningsih, S.Pd
Guru Kelas VI SDN 03 Dawung

Pendidikan selalu berkembang dan berinovasi untuk kemajuan bangsa. Pendidikan mampu mendorong berbagai sektor baik di bidang peningkatan SDM dan potensi wisata di Indonesia. Pendidikan yang tinggi akan mendorong terwujudnya generasi emas penerus bangsa dan karakter yang kuat untuk kemajuan bangsa Indonesia.Pendidikan di SD juga bisa di tingkatkan misalnya melalui peningkatan kerajinan seni anak, salah satunya mellaui kreatifitas seni anyam. Kreatifitas adalah suatu kemampuan untuk menciptakan hasil yang sifatnya baru, inovatif, belum ada sebelumnya, menarik dan berguna bagi masyarakat.
Pembelajaran adalah suatu proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar sebagai suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan diri pada peserta didik. Darsono ( 2002 : 24-25) mengungkapkan bahwa pembelajaran sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik, dengan berbagai pendekatan karena setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda. Siswa bisa dilakukan dengan pendekatan yang beragam baik secara halus dan tegas kepada siswa.
Istilah seni kriya berasal dari bahasa Sansekerta “kriya” yang berrti mengerjakan. Dari kata dasar tersebut kemudian berkembang menjadi kata yang beragam mulai dari seni kriya dan kerja. Dalam arti khusus kriya adalah mengerjakan suatu hal atau bentuk yang menghasilkan sebuah benda seni yang memiliki fungsi tertentu. ( Haryono, 2002). Kata “kriya” sendiri jika dalam kamus Bahasa Indonesia memiliki arti pekerjaan ( kerajinan tangan). Jika dalam bahasa Inggris disebut dengan craft yang berarti energi atau kekuatan , arti lainnya adalah suatu ketrampilan dalam mengerjakan atau membuat sesuatu. Salah satu kegiatan seni kriya yakni menganyam.
Menganyam adalah suatu cabang kerajinan yang telah sangat lama. Menganyam sebagai suatu kegiatan menjalin bahan yang berbentuk pita sehingga satu sama lainnya saling kuat-menguatkan dengan teknik yang memunculkan motif secara berulang. Motif anyaman dapat Motif anyaman dapat ditimbulkan oleh teknik menganyam dan juga oleh adanya perbedaan jenis, ukuran dan warna bahan yang dianyamkan. Menganyam adalah suatu kegaitan yang memerlukan ketelitian dan ketrampilan, maka harus dilakukan dengan penuh kesabaran. Sebuah karya seni kriya bagi siswa umumnya merupakan karya yang unik karena mengandalkan kerajinan tangan.
Bentuk kriya anyam bisa dibuat dari kertas, sabut kelapa, plastik dan rotan. Potensi tersebut bisa dikembangkan untuk meningkatkan daya kreatifitas anak dan juga bisa mengarah ke sektor pemberdayaan masyarakat, peningkatan lapangan kerja, mengurangi pengangguran. Hasil kreatifitas kelak bisa dikembangkan sebagai bentuk kerajinan yang potensial untuk dipasarkan, sehingga pendidikan mampu berinovasi untuk membekali siswa sejak dini memiliki kreatifitas untuk mengembangkan bakat dan minatnya sejak dini. Persaingan global menuntut pendidik untuk bisa memberikan ketrampilan juga kepada siswa sejak dini sesuai dengan kurikulum.
Pendidik mempunyai peranan penting dalam melatih dan mendorong anak untuk memiliki kreatifitas. Anak sejak dini akan mampu menyadari kemampuan seni dan bakatnya untuk dikembangkan. Pendidik mempunyai peranan penting dalam membangkitkan semangat siswa. Salah satu bentuk kerajinan yang dibuat dalam bentuk anyaman misalnya : keset, hiasan dinding, dompet dan tas anyaman. Hasil kerajinan tersebut berpotensi untuk dipasarkan juga. Dengan demikian, guru mempunyai peranan penting juga dalam pengembangan bakat dan minat siswa untuk mendorong perekonomian dan pariwisata. Salah satu bentuk prestasi siswa SDN 03 Dawung dalam bentuk seni kriya anyam adalah juara I tingkat kecamatan Matesih di tahun 2021 yang diperoleh oleh Arum Kasih Rahayu siswa kelas 6. Diharapkan kedepannya siswa semakin berprestasi dan mampu berdaya saing di masyarakat. Kriya anyam di sekolah dasar sebagai bekal dini untuk peningkatan bakat dan minat siswa dalam bentuk ketrampilan selain akademis dan sikap. Ranah pendidikan mencakup kognitif, afektif dan psikhomotorik semoga kedepannya semakin baik dan maju untuk mewujudkan manusia yang unggul, cakap, berkarakter dan berdaya saing.

Editor: Cosmas