Menjaga Mood Anak Usia Dini Belajar di Rumah

Spread the love

oleh: Lenny Nurtirani, S.Pd.AUD

Guru Kelompok A TK Kristen Immanuel  Karanganyar

Di masa pandemi yang hampir berlangsung selama 2 tahun karena Covid-19 membuat semua berubah, terutama dalam pembelajaran. Pembelajaran yang dilakukan melalui online atau belajar di rumah. Bagi orang tua sangat kesulitan karena dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda dan juga pekerjaan menuntut orangtua untuk  menjadi guru dan pendamping dalam belajar. Mereka harus beradaptasi dengan metode pembelajaran dan kurikulum baru.

Dalam pembelajaran di rumah menjaga mood untuk anak tidaklah mudah. Mood atau suasana hati perlu diperhatikan. Suasana hati sangat berhubungan dengan perasaan nyaman, aman, senang karena terpenuhinya keinginan dan harapan anak. Namun ada beberapa kendala lainnya yang juga sangat memengaruhi. Beberapa kendala berikut ini yang sering dialami oleh anak saat belajar di rumah dan bantu mereka untuk menghadapinya.

Kendala yang dihadapi:

1.Kekurangan asupan nutrisi perubahan hormon dalam masa pertumbuhan.

Kurang asupan nutrisi tertentu, seperti vitamin, mineral, protein, dan karbohidrat, bisa meningkatkan risiko anak untuk mengalami mood swing atau perubahan suasana hati secara mendadak.

2. Tidak bisa mengontrol emosi.

Anak yang tidak bisa mengontrol emosi akan mudah marah atau tantrum ketika diajak untuk belajar, uring-uringan bahkan tidak mau belajar dengan berbagai alasan

3. Kesulitan fokus

Anak akan cenderung untuk tidak fokus karena kurangnya pengawasan dan pendampingan dari orangtua.

4. Sering Menunda Belajar

Waktu untuk belajar di rumah lebih banyak, dan anak lebih santai dengan mengerjakan tugas di tunda-tunda karena berbagai alasan. Anak mungkin berencana makan camilan, berjalan-jalan, atau bermain game setelah mengerjakan sebuah tugas. Gunakan alarm untuk menandai awal dan akhir jam belajar.

Cara yang dapat dilakukan dalam menjaga mood anak :

1. Penuhi kebutuhan pokoknya anak akan lebih fokus

Kebutuhan pokok anak adalah makanan sebagai nutrisi untuk tubuh. Oleh karena itu makanan ringan atau camilan sehat untuk anak, baik itu berupa sayuran, buah-buahan, yoghurt, atau kacang-kacangan dapat diberikan kepada anak. Ketika kebutuhan itu terpenuhi anak akan senang diajak untuk belajar, lebih fokus dan belajar akan menjadi hal yang menyenangkan.

2. Mempelajari emosi anak

Tidak perlu menunggu anak terlihat sedih untuk menanyakan emosi apa yang sekiranya sedang dirasakan anak. Orangtua bisa menanyakan aktivitas apa saja yang anak kerjakan sepanjang hari. Ketika anak sedang marahdekatilah ia di saat tenang, kemudian jalin komunikasi dengan hangat sambil menanyakan masalah apa yang sedang terjadi hingga membuat dirinya risau atau emosi. Jika ia tidak mau menjawab, jangan dipaksakan terus bertanya. Ada baiknya kita meninggalkan anak sejenak dan berikan kesempatan baginya untuk menenangkan diri. Ketika ia sudah merasa tenang, barulah tanyakan kembali terkait pemicu marah yang dialaminya. Setelah mengetahui pemicunya kita bisa saling membantu mencari solusi bersama anak. Jika anak mengalami masalah pengendalian emosi selama belajar di rumah, hubungi psikolog anak untuk menemukan solusi terbaik.

5.  Kenakan pakaian yang rapi

Bahkan pakaian yang dikenakan anak Anda dapat berdampak pada produktivitas belajarnya. Jika anak mengenakan celana olahraga atau piyama saat belajar di rumah, mereka merasa seperti tidak belajar atau lebih sulit untuk masuk ke pola pikir akademis dan rentan terdistraksi. Pakaian yang rapi akan membantu menetapkan batasan yang jelas antara peran mereka sebagai siswa dan sebagai seorang anak.

7. Olahraga untuk menjaga Mood

Menjaga mood anak saat belajar di rumah bisa dengan mendorong mereka untuk olahraga dan beraktivitas fisik. Olahraga dapat membantu meningkatkan suasana hati dan tingkat energi mereka. Selain itu, olahraga juga membantu melatih kemauan dan konsentrasi mereka. 

8. Bersosialisasi

Ketika mereka mencapai titik di mana mereka menjadi kurang produktif, pertimbangkan untuk mengizinkan mereka menghubungi teman melalui video call, panggilan telepon, dan atau mengirim pesan. Video call akan membantu mereka terlibat dan tetap terhubung dengan teman-teman mereka

9. Jam tidur yang konsisten

Pertahankan jadwal tidur yang konsisten.. Tidur merupakan bagian penting dari kesehatan mental mereka. Dorong anak Anda untuk tidur dan bangun pada waktu yang konsisten setiap hari, termasuk akhir pekan jika mereka bisa. Anda juga dapat mempertahankan jadwal yang konsisten untuk diri sendiri dan anggota keluarga lainnya guna menjaga ritme rumah tangga tetap stabil dan dapat diprediksi.

10. Mengembangkan hobi dan tanggung jawab baru.

Membantu memasak, membersihkan rumah, atau merawat hewan peliharaan dapat membuat anak Anda memiliki tujuan dan kesempatan untuk berlatih mengambil tanggung jawab baru. Mengembangkan latihan dan hobi juga penting selama pandemi COVID-19. Ada anak yang suka menari dan kegiatan fisiknya yang menunjang perkembangan anak.

Suasana hati atau mood anak perlu diperhatikan oleh orangtua dengan melihat banyak aspek sehingga ketika saatnya belajar di rumah anak akan merasa nyaman dan menyenangkan lebih fokus  kreatif, mandiri  dan bisa mengembangkan potensi anak secara maksimal.

Editor: Cosmas