APTI Jateng Minta Rencana Kenaikan Cukai Tembakau Tahun 2022 Dibatalkan
KLATEN, POSKITA.co – Rencana menaikkan bea cukai tembakau pada tahun 2022 ditentang sejumlah pihak. Termasuk diprotes dan ditentang keras Hj. Kadarwati, SH MH, Ketua 1 Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Provinsi Jawa Tengah.
Saat mendatangi lahan sawah yang sedang panen tembakau dan dikelola Juwandi (53 th) di Desa Kalikotes, Kecamatan Kalikotes, Klaten, Kadarwati menyuarakan penolakan rencana pemerintah RI menaikkan bea cukai tembakau.
Langkah ini dipandang Kadarwati tidak akan berdampak positif pada para petani tembakau. Justru nantinya akan muncul berbagai dampak negatif yang alih-alih merugikan petani tembakau. Kata Kadarwati, jika rencana kenaikan bea cukai tembakau terjadi, maka pabrik rokok akan mengurangi volume tembakau.
“Satu sisi juga akan berpengaruh pada pengadaan bahan rokok, yaitu tembakau. Padahal bahan rokok tembakau ini diranah petani tembakau. Bisa dipastikan akan menyusahkan petani dan bahan orderan tembakau juga akan berkurang dari petani. Harga tembakau juga akan turun,” ujar Kadarwati.
Kabupaten Klaten ini ada sekitar 10-14 Kecamatan yang para petaninya menanam tembakau. Antara lain di wilayah Kecamatan Trucuk, Kalikotes, Prambanan, Manisrenggo dan lainnya. Para petani tembakau di Klaten pada menolak akan rencana kenaikan cukai tembakau ini.
Secara tegas, Kadarwati mengaku telah berkoordinasi dengan pengurus APTI Jawa Tengah dan Nasional, agar ada upaya loby-loby ke pemerintah untuk menyuarakan aspirasi penolakan rencana kenaikan cukai tembakau. Para petani tembakau saat ini pun masih susah dengan dampak pandemi Covid-19.
“Ada penurunan produk bahan tembakau sekitar 30 persen. Dan petani tembakau saat ini masih banyak yang baru menanam tembakau. Kebetulan kalau lahan Juwandi ini menanamnya agak awal, tapi tembakau Juwandi ini aman dan jelas laku. Tinggal bagaimana menjaga mutu tembakau agar dijauhkan dari serangan ulat daun tembakau yang sering turunkan kualitas tembakau,” ujar Kadarwati, mantan Ketua APTI Kabupaten Klaten.
Juwandi sendiri juga sependapat dengan ungkapan Kadarwati tersebut. Dalam kepengurusan APTI Provinsi Jawa Tengah, Juwandi menjabat sebagai bendahara. Diakuinya, kalau ada kenaikan cukai tembakau pada tahun 2022, para petani tembakau bisa terancam semakin susah.
“Semoga rencana kenaikan cukai tembakau dibatalkan dan para petani tembakau bisa tersenyum. Dan yang jelas, para petani tembakau ini hanya butuh ada peningkatan kesejahteraan. Kalau upaya pemerintah mau menaikkan cukai tembakau, jika dampak negatif ke petani lebih besar, maka kami tegas menolaknya,” ungkap Juwandi. (Kim)
Caption Foto HL:
Hj. Kadarwati, SH MH didampingi bendahara APTI Jateng Juwandi, minta kenaikan cukai dibatalkan.