Embung Desa Srimulyo Mangkrak

Spread the love

SRAGEN, POSKITA.co – Sebuah embung yang berada di Dukuh Toklaos Kidul, Desa Srimulyo, Kecamatan Gondang mangkrak tak terurus. Embung tersebut rencananya menjadi lokasi wisata dengan didukung kolam renang. Sayangnya tidak ada kejelasan pemanfaatan embung selanjutnya.

Embung dan kolam renang kering yang berada di tanah kas desa Srimulyo tampak tak terurus. Kondisinya memperihatinkan, dipenuhi rumput liar dan ilalang lantaran pemanfaatanya tak maksimal. Karena lokasinya sejajar dengan areal persawahan, sehingga tidak bisa mengairi sawah di sekitarnya.

Kepala Desa (Kades) Srimulyo Tri Prasetyo Utomo menyampaikan kondisi embung sebenarnya tidak mangkrak. Karena selalu ada anggaran pembangunan bertahap setiap tahun. Harapannya dengan penataan Rp 150 juta pada tahun ini lokasi sudah tertata rapi. Rencana pekerjaan dimulai akhir bulan ini.

Dia mengakui embung tersebut tidak optimal untuk persawahan. Untuk aliran sawah, sudah ditanyakan ke Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Sragen. Ternyata embung tersebut tidak didaftarkan sebagai embung pengairan. ”Sehingga embung itu tidak boleh mengambil dari aliran DAS,” jelasnya.

Sedangkan jika didaftarkan, ukuran embung dinilai kurang lebar. Lantas untuk pemanfaatanya kades menjelaskan sudah menggandeng karang taruna. Dengan memberi bibit ikan di dalam embung. Sehingga pihak desa fokus pengelolaan embung tersebut untuk perikanan.

Dengan harapan ikannya bisa dimanfaatkan. Sedangkan untuk mengisi, harus beli air. Jika mengandalkan air hujan tak akan segera terisi.

Pihaknya juga kurang paham dengan konsep pembangunan embung di wilayah tersebut. Karena posisinya sejajar dengan area persawahan. Sedangkan dibawah tidak banyak lahan yang prioritas untuk sawah.

Prasetyo menjelaskan program pembangunan embung tersebut dikerjakan periode kades sebelumnya. Namun masterplan pada 2017 seingatnya dibangun untuk konsep wisata yang membutuhkan anggaran Rp 6 miliar sedangkan pembangunan saat ini baru sekitar Rp 400-500 juta.

”Konsep wisata embung itu untuk pemancingan, dan kolam renang untuk bermain. Tapi membangun embungnya pun sampai saat ini tidak selesai-selesai,” ujarnya. (Cartens)