Permainan Tradisional Klesara Mengembangkan Kemampuan Keaksaraan Anak

Spread the love

Oleh: Rika Mei Hartini, S.Pd.AUD.
Guru Kelas Kelompok B TK Pertiwi 02 Girilayu, Matesih, Karanganyar

Lembaga pendidikan anak usia dini bukanlah merupakan suatu lembaga pendidikan wajib untuk ditempuh. Namun di dalamnya aspek-aspek perkembangan dari anak usia dini mendapatkan stimulasi dan juga dukungan dari para pendidik di dalamnya.
Salah satu aspek perkembangan anak usia dini yang distimulasi adalah kemampuan bahasanya, yakni dikenalkan dengan berbagai macam huruf sejak dini serta keaksaraannya diasah supaya nantinya akan menjadi bekal anak dalam menempuh pendidikan di jenjang selanjutnya. Keaksaraan bukanlah sebuah pelajaran, tetapi suatu hal yang terdapat dalam pengalaman main anak (Purnama, 2019). Keaksaraan merupakan proses belajar anak menggunakan tanda dan simbol untuk berinteraksi melalui media dan dukungan budaya sosial
Anak usia dini merupakan masa keemasan dalam perkembangan, dapat dikatakan sebagai pondasi awal dalam pengembangan kemampuan fisik motorik, kognitif, sosial-emosional, bahasa, konsep diri seni, dan moral-nilai agama. Aspek bahasa menjadi salah satu aspek perkembangan yang harus dikembangkan dalam diri anak seiring dengan aspek perkembangan yang lainnya. Pengembangan bahasa khususnya pada aspek keaksaraan anak bisa dilakukan dengan kegiatan membaca. Kemampuan membaca sangat penting untuk dikuasai oleh anak, sebab kemampuan membaca yang baik akan membantu anak menjadi generasi yang berpengetahuan (Nisfu Nuril Lailiyah dan Sri Joeda Andajani, 2018).
Penguasaan kemampuan keaksaraan awal bagi anak usia dini menurut Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan No. 137 Tahun 2014 tentang standar tingkat pencapaian perkembangan bahasa anak, yang mana bahwa kemampuan keaksaraan penting dikuasai oleh anak sebagai fondasi untuk mencapai kemampuan membaca dan menulis. Di mana anak perlu untuk mengenal dan memahami huruf abjad sebelum nantinya mereka bisa menulis dan membaca dengan lancar.
Anak-anak sering kali menemukan masalah ketika dihadapkan dengan huruf abjad yang memiliki kemiripan bentuk, seperti huruf b, d, p, dan q. Hal tersebut bisa saja menjadi permasalahan apabila tidak diperhatikan dengan serius sehingga menjadikan anak kesulitan ketika akan mengeja bacaan dan menuliskannya (Fitria Arum Sari, et al., 2020).
Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh pendidik di sekolah khususnya dalam mengembangkan kemampuan keaksaraan anak adalah dengan menyusun kegiatan bermain beserta media pendukungnya, guna memberikan stimulasi terhadap perkembangan keaksaraan anak. Dalam pemilihan kegiatan juga perlu adanya pertimbangan terkait keunggulan, dan kekurangannya. Contoh permainan yang bisa digunakan dalam mengembangkan kemampuan keaksaraan anak adalah permainan klesara atau Engklek Aksara. Permainan ini sudah dilakukan di Kelompok B TK Pertiwi 02 Girilayu, Matesih, Karanganyar dan terbukti efektif digunakan untuk mengembangkan kemampuan keaksaraan anak.
Engklek merupakan permainan tradisonal yang dilakukan secara bergantian dengan cara melompat dengan satu kaki. Engklek merupakan permainan tradisional anak Indonesia yang cukup populer, khususnya di daerah Jawa Tengah. Permainan engklek terdapat di berbagai wilayah Indonesia dengan nama yang berbeda. Permainan engklek ini identik dimainkan oleh anak perempuan. Permainan engklek ini biasanya dimainkan oleh 2 sampai 5 anak secara bergantian.
Sedangkan permainan engklek aksara (klesara) merupakan permainan engklek yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa guna menjadi media untuk mengembangkan kemampuan keaksaraan anak usia dini. Manfaat dari permainan klesara ini adalah untuk membantu pendidik dalam menyajikan media pembelajaran yang menarik minat anak dalam kegiatan belajar, khususnya dalam mengembangkan kemampuan keaksaraan anak.
Cara permainan klesara yang sudah dilakukan di Kelompok B TK Pertiwi 02 Girilayu, Matesih, Karanganyar adalah anak diajak untuk mengenal huruf-huruf abjad, mengenal huruf awal yang sama pada nama benda, dari simbol dan juga bunyi dari simbol huruf tersebut.
Aturan dalam permainan klesara ini tidak jauh berbeda dengan permainan tradisional engklek pada umumnya, hanya saja dalam permainan klesara ini tidak ada sawah sebagai hasil permainan yang akan menjadi tanpa pemain yang menang dalam permainan. Melainkan tiap alas yang sudah terdapat gambar huruf atau kata yang terdapat gaco tiap anak, harus disebutkan dan dikenal simbol dan bunyi dari simbol huruf maupun kata tersebut oleh anak yang bermain. Kemudian pada akhir petak anak diajak untuk menuliskan huruf atau kata yang sudah mereka sebutkan sebelumnya ketika bermain klesara dalam selembar kertas yang sudah guru siapkan. Dengan menggunakan permainan klesara ini, dapat memberikan stimulasi terhadap kemampuan keaksaraan anak supaya berkembang dengan maksimal. ***

Editor: cosmas