Lewat Mobile JKN, Masyarakat Bisa Lihat Update Kamar Kosong Rumah Sakit

Spread the love

KLATEN, POSKITA.co – Dalam suasana masih pandemi Covid-19, diharapkan antara rumah sakit dan BPJS Kesehatan melakukan koordinasi intens demi peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Masyarakat bagaikan tuannya yang harus diberikan pelayanan yang terbaik dalam urusan kesehatan. Memang di sejumlah rumah sakit, seringkali ada antrean panjang untuk memeriksakan diri dengan terlebih dulu mengambil nomor absen atau ambil kartu periksa sejak pagi hari setelah shubuh.

Hal ini dikatakan anggota DPR RI Fraksi PDIP Komisi 9 Rahmad Handoyo, SPI MM saat ditemui wartawan usai acara sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Kartu Indonesia Sehat (KIS) di taman Desa Bendungan, Kecamatan Cawas, Klaten, Sabtu siang (12/6/2021).

Ikut mendampingi saat wawancara Kepala BPJS Kesehatan Boyolali Yuliansyah dan sejumlah Kepala Desa se Kecamatan Cawas. Kades Bendungan Drs. Agus Priyono sebagai tuan rumah acara ini juga mendukung upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit.

“Agenda sosialisasi JKN di Bendungan ini sangat hidup dan ada sharing ide atau tanya jawab. Masyarakat tadi menyampaikan aspirasinya dan BPJS Kesehatan akan berupaya membantu wujudkan uneg-uneg masyarakat terkait perbaikan pelayanan kesehatan,” ungkap Rahmad Handoyo.

Sosok politikus muda dari PDIP yang dekat rakyat ini juga berharap, rumah sakit harus konsisten dan terus berkomitmen memberikan pelayanan yang proporsional demi memuaskan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Para Kades se Kecamatan Cawas bersama Rahmad Handoyo dan Kepala BPJS Kesehatan Boyolali dukung JKN-KIS.

BPJS Kesehatan di Boyolali dan Klaten sudah sangat bagus, welcome untuk terus berkoodinasi dengan rumah sakit. Diakuinya, selama pandemi Covid-19, pengunjung di rumah sakit untuk kontrol kesehatan terasa berkurang. Hal ini memang faktor psikologis masyarakat adanya pandemi Covid-19.

Sementara Kepala BPJS Kesehatan Boyolali, Yuliansyah menyatakan, sejak awal tahun 2020, sebelum Covid-19 masuk ke Indonesia, sudah diterapkan sistem mobile canggih dengan dasbord mobile JKN. Langkah ini memudahkan akses masyarakat mengetahui kamar di rumah sakit yang masih kosong.

Dicontohkan rumah sakit di Cawas, dengan melihat mobile JKN di handphone, tidak perlu harus datangi rumah sakit langsung. Kata Yuliansyah, masyarakat bisa melihat situasi update ruang kamar rumah sakit. Kalau petugas rumah sakit mengatakan kamar penuh, akan terbantahkan lewat dasbord mobile JKN ini. Langkah ini demi transparansi dan kecepatan pelayanan.

“Terkait pengunjung rumah sakit selama pandemi ada penurunan. Nyatanya masyarakat peserta BPJS Kesehatan juga sehat-sehat saja. Tapi mungkin saat ini sudah kembali seperti semula, ada trend peningkatan pengunjung rumah sakit,” jelas Yuliansyah mantap.

Selama 6 bulan terakhir tak berkunjung ke rumah sakit, masyarakat Klaten juga tidak mengalami kendala atau masalah dengan kesehatan. BPJS Kesehatan, kata Yuliansyah, akan selalu welcome dan bersinergi dengan pihak rumah sakit demi lancarnya pelaksanaan JKN dan KIS. (Kim)

Caption Foto HL:
Rahmad Handoyo sosialisasikan program JKN-KIS di Desa Bendungan, Cawas, Sabtu siang (12/6).