Mengemas Diskusi Sistem Reproduksi Manusia dengan “Jigsaw Daring”

Spread the love

Purwani Handayani, S.Pd

Guru Mata Pelajaran Biologi

SMA Negeri 11 Semarang

Pembelajaran merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh pengajar untuk memberikan bimbingan, bantuan, dan pengarahan kepada siswa untuk memiliki keahlian dalam belajar. Selain itu dalam pembelajaran, harus terjadi interaksi yang baik antara peserta didik dan guru. Dengan adanya pembelajaran yang terencana maka akan dihasilkan suatu proses pembelajaran yang diatur dengan sedemikian rupa menghasilkan nilai yang diharapkan dengan baik.

Dalam pembelajaran peran guru sangat penting. Pembelajaran adalah upaya pendidik untuk membantu agar peserta didik melakukan kegiatan belajar. Dengan kata lain bahwa istilah pembelajaran dapat diberi arti sebagai kegiatan sistematik dan sengaja dilakukan oleh pendidik untuk membantu peserta didik agar tercapai tujuan pembelajaran.

Sejak terjadi pandemi Covid-19 pembelajaran dilakukan di rumah secara daring. Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang menggunakan jaringan internet dengan aksesibilitas, konektivitas, fleksibilitas, dan kemampuan untuk memunculkan berbagai jenis interaksi pembelajaran yang membutuhkan inovasi dan kreativitas dari guru.

SMA Negeri 11 Semarang juga merupakan salah satu sekolah yang menerapkan pembelajaran jarak jauh demi kesehatan dan keselamatan warga sekolahnya. Dan sebagai guru di sekolah tersebut penulis dituntut untuk mensukseskan program pembelajaran yang dilakukan secara daring.

Dalam tugasnya mengampu pembelajaran biologi di kelas XI SMA Negeri 11 Semarang, penulis mengemasnya dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang dilakukan secara daring (Jigsaw Daring) pada materi sistem reproduksi manusia. Maksud dari penerapan jigsaw daring tersebut adalah melatih siswa untuk memiliki rasa tanggung jawab. Siswa tidak hanya mempelajari materi reproduksi manusia yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut kepada anggota kelompoknya yang lain, dalam belajar siswa berusaha untuk mencapai ketuntasan belajar bersama.

Model pembelajaran jigsaw, yaitu pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal. Dalam model pembelajaran kooperatif jigsaw ini siswa memiliki banyak kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan mengolah informasi yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi anggota kelompoknya untuk bertanggung jawab terhadap keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang dipelajari dan dapat menyampaikan informasi kepada kelompok lain (Rusman, 2012).

Penulis menggunakan aplikasi Whatsapp group sebagai media berdiskusi dalam menerapkan jigsaw daring. Penulis mengawali pembelajaran dengan mengirim bahan ajar terlebih dahulu yang berupa powerpoint. Penulis mengarahkan siswa untuk mempelajari dan bersiap melakukan diskusi. Penulis mempersilakan siswa untuk bertanya dan memberi kesempatan pula untuk berkontribusi terkait materi sistem reproduksi manusia. Dengan model pembelajaran kooperatif Jigsaw tampak siswa lebih aktif berdiskusi. 

Melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif yang dilakukan secara daring diharapkan materi sistem reproduksi manusia dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan baik. Sebab dengan jigsaw daring siswa lebih banyak memiliki waktu untuk berpikir dan merespon sehingga dapat mendorong keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran dan dapat meminimalisir ketidakaktifan siswa dalam belajar.

Selain itu, suasana dalam kegiatan belajar akan lebih kondusif, menyenangkan, dan dapat menarik perhatian siswa, hingga pada akhirnya siswa dapat memahami materi sistem reproduksi manusia secara menyeluruh karena adanya kegiatan diskusi tersebut. Jigsaw daring merupakan solusi terbaik dalam mengemas diskusi sistem reproduksi manusia di kelas XI SMA Negeri 11 Semarang.

Editor: Cosmas