UN Diganti dengan AN, Sekolah Penggerak Mulai Dirintis

Spread the love

KLATEN, POSKITA.co – Sungguh kerja luar biasa yang dilakukan 4 orang pengawas SMP di lingkup Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten. Dari 119 SMP Negeri dan SMP Swasta, hanya ada 4 orang pengawas yang jalankan tugas beberapa bulan ini.

Informasi ini dibenarkan salah satu pengawas SMP Disdik Klaten Harjono, SPd SAP SIP SH MSi saat dihubungi wartawan di sela-sela acara sosialisasi Assesmen Nasional (AN) dan pelantikan pengurus MGMP IPA Kabupaten Klaten periode 2021-2023 di aula SMPN 2 Klaten, Kamis siang (20/5/2021).

Empat pengawas SMP di Klaten selain Harjono, ada Giri Susanto, MPd (Korwas), Surono, SPd MM dan Drs. Tri Wibowo, MM. Kata Harjono, rata-rata per pengawas SMP mengampu 16 SMP Negeri dan 11 SMP Swasta. Hal ini disebabkan masih adanya kekurangan jumlah pengawas SMP di Klaten.

“Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten sedang proses seleksi perekrutan calon pengawas (Cawas) SMP yang diikuti beberapa Kepala SMP. Semoga nantinya para Kepala SMP yang ikut diklat Cawas ini bisa jalankan tugas dengan baik demi peningkatan kualitas pendidikan,” ungkap Harjono.

Sosok abdi negara yang tinggal di daerah Polanharjo ini sangat intens dan ulet dalam menjalankan tugas. Gelar pendidikan yang seabreg, mulai gelar SPd, SAP, SIP, SH sampai MSi, tetap memotivasi dirinya dalam memberikan pelayanan terbaik buat peningkatan kualitas pendidikan.

Para pengurus MGMP IPA Klaten saat mengikuti sosialisasi AN yang disampaikan pengawas SMP Harjono.

Terkait sosialisasi AN atau Assesmen Nasional, diharapkan para guru IPA yang tergabung dalam MGMP IPA SMP di Klaten benar-benar intens pula dalam upaya peningkatan kualitas diri. Apalagi ada program Menteri Pendidikan Nasional Nadiem Makarim terkait Sekolah Penggerak.

“Di Klaten ada 6 SMP Negeri dan 2 SMP Swasta yang lolos Sekolah Penggerak. Dan 4 SMP Negeri yang masuk Sekolah Penggerak, Kepala Sekolahnya merupakan guru IPA, yaitu Kepala SMPN 5 Klaten, Kepala SMPN 2 Trucuk, Kepala SMPN 1 Jogonalan dan Kepala SMPN 3 Tulung,” jelas Harjono.

Adanya Sekolah Penggerak ini, harapannya para guru IPA SMP di Klaten saling mendukung dan bekerjasama demi peningkatan kualitas pendidikan. Termasuk aktif dalam membuat video pembelajaran, membuat bank soal IPA, karya ilmiah dan lainnya.

“Kami sampaikan, untuk ujian nasional atau UN SMP sudah tidak ada dan diganti dengan istilah AN atau Assesmen Nasional. Nah, di dalam AN itu ada Assesmen Kompetensi Minimum atau AKM. UN itu yang dinilai prestasi individu siswa, akan tetapi sekarang ada AN yang dinilai lembaganya,” ungkap Harjono. (Kim)

Caption Foto HL:
Harjono, pengawas SMP Disdik Klaten saat diwawancarai wartawan di aula SMPN 2 Klaten, Kamis siang (20/5).