Sambut Kemenangan Kubu AHY Demokrat Sragen Gelar Doa Bersama

Spread the love

SRAGEN, POSKITA.co – Ratusan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Anna’im Aji Saka Sukodono bersama pengurus DPC Demokrat Sragen gelar doa bersama dengan kemenangan kubu AHY sebagai pengurus partai berlambang bintang mercy yang resmi. Menyusul hasil keputusan penolakan pendaftaran hasil kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat kubu Moeldoko, Rabu (31/3).

Ketua Yayasan Ponpes Aji Saka, Mualim Sugiyono menyampaikan hasil KLB tidak disahkan oleh pemerintah sudah sesuai dengan harapan para kader Demokrat. Lantas keluarga ponpes Aji Saka menggelar doa bersama terkait kabar tersebut.

”Tadi sebelum acara dimulai dengan khataman Al Quran yang dilaksanakan 41 Santri. Lalu sujud syukur dan doa bersama yang diikuti pada Santri yang dipimpin pengasuh ponpes KH. Suram Musthofa,” terangnya Rabu (31/3).

Pria yang juga Wakil Ketua DPC Demokrat Sragen ini menjelaskan Ponpes Aji Saka di Sukodono ini merupakan ponpes yang selalu mendukung langkah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia menyampaikan kegiatan ini dilakukan secara spontanitas saja. Dia menjelaskan pengajian kali ini digelar dalam skala kecil karena mematuhi Protokol Covid-19.

Sementara Pengasuh Ponpes Aji Saka KH. Suram Musthofa menyampaikan malam sebelumnya sudah menggelar istighosah. Dia mengaku prihatin dengan polemik yang ada di dalam tubuh partai demokrat. ”Intinya kita minta pada Allah agar permasalahan di tubuh partai demokrat bisa segera selesai,” bebernya.

Mbah Suram menyampaikan bersyukur ketika ada kabar kepengurusan yang sah adalah dibawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Lantas dia menyampaikan ponpes yang dipimpinnya ini merupakan satu-satunya ponpes di Jawa tengah yang berani mendukung terang-terangan SBY.

Sementara Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Sragen, Budiono Rahmadi mengatakan bahwa pemerintah sudah bijaksana dalam memutuskan dualisme partai Demokrat. “Pemerintah sudah adil dan bijaksana karena berdasarkan fakta KLB di Deli Serdang hanya dilakukan segelintir orang yang tidak bertanggungjawab,” ujarnya.

Dia sudah memprediksi bila Partai Demokrat kubu Moeldoko tidak akan diakui pemerintah. Dia mengklaim elektabilitas Partai Demokrat sudah meningkat. ”Jelas tren partai kami sedang naik. Ketokohan dan kaderisasinya berjalan dengan baik,” ujarnya. (Cartens)