Tangisan Siswa dan Orang Tua Saat Pandemi Covid-19

Spread the love

Artikel Ilmiah Populer

Oleh: Jumarti, M.Pd

Guru SD Negeri Kutowinangun 12 Salatiga           

Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)  sangat berdampak di bidang pendidikan, salah satunya pada kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran di masa pandemi Covid-19  telah mengajarkan masyarakat banyak hal, mulai dari hidup bersih dan sehat, menggunakan masker, jaga jarak, bahkan warga pendidikan menggunakan metode pembelajaran jarak jauh [remote learning.]

Menurut Prof. Dr. apt. Agung Endro Nugroho, adanya wabah virus corona menghambat kegiatan belajar mengajar yang biasanya berlangsung secara tatap muka harus diubah menjadi pembelajaran jarak jauh [remote learning] .

Wakil dekan Fakultas Farmasi Cyberjaya University, Assoc Malaysia. Prof. Dr. Zainol, pandemi Covid-19 memberikan tantangan dalam pelaksanan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sejak pandemi Covid-19 pihaknya melakukan perubahan pada seluruh kegiatan belajar mengajar dengan dilaksanakan secara virtual.

Pembelajaran secara daring dan jarak jauh membutuhkan bantuan teknologi yang mumpuni dan dapat diakses dengan mudah. Pembelajaran Daring disaat Pademi merupakan kawah candradimuka bagi guru dan siswa untuk membiasakan pembelajaran jarak jauh sebagai titik awal Pembelajaran yang merdeka untuk guru dan siswa. Penerapan pembelajaran daring ini menuntut kesiapan bagi kedua belah pihak, baik itu dari sekolah atau dari peserta didik sendiri.

Tentu ada banyak tantangan besar dalam pelaksanaan model pembelajaran jarak jauh [remote learning]. Salah satunya, siswa dan guru belum terbiasa menggunakan sistem pembelajaran yang bersifat on line  . Guru harus menyiapkan dan mempelajari pemakaian perangkat lunak yang digunakan untuk menyajikan bahan ajar yang sesuai untuk mengunggah materi pembelajaran, tugas, dan menciptakan komunitas belajar .

Sebagian anak yang sudah terbiasa dengan pembelajaran online dikarena sekolah sudah membiasakan  pembelajaran yang merdeka dengan Pembelajaran Jarak Jauh ( PJJ). Mereka tidak akan merasa kesulitan menghadapi pembelajaran on line, mereka sudah dibiasakan dengan  mengakses aplikasi pembelajaran on line . Contohnya : Home scooling, Rumah Belajar, ruang guru dan sejenisnya .

Tapi untuk anak-anak yang belajar semi daring. Pemberian tugas dari guru kepada siswa dikirim melalui Whatsapp, line, dan lain-lain, siswa mengirimkan Video atau hasil lewat Whatsapp dan line juga. Tetapi ada beberapa hal yang timbul saat siswa mengikuti pembel;ajaran semi daring yaitu mereka kesulitan dengan tidak adanya akses internet, listrik, TV, laptop ataupun Hp Android . Belum lagi kesulitan yang dihadapi orang tua siswa , orang tua yang sibuk bekerja kesulitan dalam mendampingi anak dalam belajar jarak jauh, orang tua yang ekonomi dibawah rata-rata sangat sulit mendapatkan alat dan kuota karena keterbatasan dana, ditambah keluarga yang mempunyai anak lebih dari 2 sedangkan pembelajaran dalam jam yang bersamaan padahal alat terbatas ini sangat membuat orang tua kerepotan , belum lagi sambungan internet yang tidak stabil . kesulitan-kesulitan ini yang berakibat stress untuk anak dan orang tua, karena kendala dan problim itulah maka guru harus pandai mengatur strategi pembelajaran yang jitu, guru dan sekolah harus dapat memilih materi esensial yang perlu dilakukan anak-anak di rumah. Guru dan orangtua perlu rajin berkoordinasi dan jeli dalam mengadaptasi metode pembelajaranya. Selain itu, para murid juga mesti siap beradaptasi dengan perubahan pembelajaran yang diatur oleh sekolah.

Sebagai kawah candradimuka perlu tambahan dukungan dan mentoring untuk menyesuaikan dengan model pembelajaran baru yang harus dilakukan guna mengaktifkan pembelajaran.

Karena keadaan wilayah dan kondisi keluarga ada anak-anak harus tetap mengikuti pembelajaran manual, hingga kunjungan guru ke rumah-rumah siswa secara berkala harus dilakukan guna mengaktifkan pembelajaran. Inipun kemudian menjadi masalah karena letak rumah siswa yang berjauhan satu dengan yang lain sehingga harus menyita waktu dan kendala kendaraan bermotor karena guru yang tidak bisa menaiki sepeda motor harus menambah biaya untuk membayar gojek., banyak kendalanya antara lain jarak tempuh dan waktu tempuh rumah anak, bahaya yg dihadapi pendidik dengan adanya keluarga yang wilayahnya terpapar covid 19.

Sebagai kawah candradimuka perlu tambahan dukungan dan mentoring untuk menyesuaikan dengan model pembelajaran baru yang harus dilakukan guna mengaktifkan pembelajaran. **

Editor: Cosmas