Karena Pandemi Covid-19, Umat Hindu Klaten Tak Wajib Ikuti Tawur Agung di Candi Prambanan

Spread the love

KLATEN, POSKITA.co – Kepengurusan Parisade Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Klaten untuk kepengurusan periode 2021-2026 dipegang Drs. Suparman menggantikan Ir I Gusti Gedhe Hendrata Wisnu MMR. Pemilihan pengurus pada 2 Januari 2021 di Gedung Titamaha, Karanganom, Klaten Utara, Klaten.

Kepada wartawan Suparman menyatakan, visi dan misi membawa dan meningkatkan kesejahteraan umat Hindu menuju moksartham. Artinya, umat Hindu meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19 tetap bahagia lahir batin. Hal ini dikatakan di kantor Kemenag Klaten, Selasa siang (9/3/2021).

“Kami sudah simakrama atau audiensi dengan Kepala Kemenag Klaten H. Anief Sholikhin di ruangannya Selasa pagi tadi. Bahwa kepengurusan PHDI Klaten siap bersinergi dengan Kemenag Klaten, termasuk wartawan di Klaten,” ungkap Suparman yang paling Pengawas Pendidikan Agama Hindu SMP/SMA dan SMK di Klaten.

Untuk pandemi Covid-19, PHDI Klaten siap memberikan sarana kesehatan, memberikan termo guns, memberikan masker, dan secara intens mengajak umat Hindu Klaten untuk menerapkan protokol kesehatan.

Umat Hindu dalam beraktifitas 5M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari berkerumun dan mengurangi mobilitas. Umat Hindu bisa menjalankan amati geni (puasa), amati lelungan (tidak bepergian), amati karya (tidak bekerja), dan amati lelanguan (tidak bersenang-senang).

Suasana pertemuan pengurus PHDI Klaten dengan Kepala Kemenag Klaten H. Anief Sholikhin di ruangannya, Selasa siang (9/3).

“Itu semua namanya catur brata penyepian yang akan diadakan Minggu, tanggal 14 Maret 2021 sebelum matahari terbit. Umat Hindu di Klaten tersebar di 47 pura harus mentaati prokes dan bisa melaksanakan Hari Nyepi dengan baik,” jelas Suparman di Menden, Kebonarum.

Sementara itu, Penyelenggara Bimas Hindu Kemenag Klaten, Suyamto SAg MPdH, menambahkan, untuk pertanggalan nasional pada Hari Nyepi, harusnya ada cuti bersama. Hal ini menambah motivasi umat Hindu dalam menjalankan ritual ajaran Hindu dengan giat puasa nyepi.

“Selama ini usai nyepi, langsung kerja. Usulan umat Hindu, alangkah indahnya usai puasa nyepi, besoknya tidak bekerja. Biasanya Nyepi memang libur nasional, tapi harapannya setelah nyepi diharapkan ada cuti bersama untuk menghormati umat Hindu yang usai jalankan puasa nyenyepi,” harap Suyamto.

Untuk Tawur Agung di Candi Prambanan yang digelar Sabtu pagi (13/3/2021), umat Hindu Klaten yang jumlahnya sekitar 13 ribu, tidak wajib datang, karena sedang pandemi Covid-19. Lagian pula, kepanitiaan pelaksana Tawur Agung dipegang PHDI Yogyakarta. Kata Suyamto, saat Tawur Agung tak ada ogoh-ogohnya. (Hakim)

Caption Foto HL:
Ilustrasi: Saat acara tawur Agung di Candi Prambanan tahun 2020 lalu.