Widodo Ajak Masyarakat Jadi Peternak dan Petani Tangguh

Spread the love

KLATEN, POSKITA.co – Dengan niat memberdayakan petani di wilayah Desa Banyuaeng, Kecamatan Karangnongko, Klaten dan sekitarnya, sekitar bulan April 2020, anggota DPRD Klaten, Widodo SH MH, mendirikan sentra peternakan di tengah sawah.

Sekitar 80-100 petani yang ada di wilayah Desa Banyuaeng, diberikan pembinaan rutin terkait pengolahan lahan pertanian. Dengan nama kelompok Ngudi Mulyo, usaha perternakan di Banyuaeng ini didirikan secara terpadu dan terkoordinasi.

Di lahan seluas 2300 meter, Widodo mengelola dengan peruntukan tempat kandang kambing dan sapi, lahan bercocok tanam dan lahan menanam pakan ternak (rumput). Semuanya terpadu dan saling mendukung dalam hal pengolahan lahan.

“Kami persilahkan bagi para petani di manapun, termasuk siswa sekolah atau warga biasa, jika ingin belajar beternak kambing atau sapi, atau bercocok tanam, bisa datang ke sentra peternakan ini. Kami akan berikan pelatihan dengan senang hati,” ungkap Widodo.

Kalau istilah program ke depan, Widodo ingin membuat Sekolah Dasar Ilmu Ilmu Pertanian dan Peternakan di sentra ternak kambing Ngudi Mulyo Banyuaeng ini. Seperti saat ini sedang dinanti uji coba penanaman padi jenis Srinuk di sisi barat peternakan dengan pengolahan pakai pupuk buatan.

Untuk jumlah hewan yang diternak saat ini ada 90 ekor kambing dan 10-an ekor sapi. Kotoran kambing dan sapi tidak dibuang begitu saja, akan tetapi juga diolah menjadi pupuk buatan atau kompos. Widodo mengajak para petani back to nature, mengurangi pupuk kimia dalam pengolahan lahan pertanian.

“Lahan pertanian harus bisa disuburkan dengan dikembalikan unsur haranya dengan menggunakan pupuk buatan atau pupuk kandang. Kebetulan juga pakan kambing dan sapi juga kita berikan racikan pakan khusus,” ujar Widodo.

Siswa SD di Banyuaeng sedang belajar dan melihat dekat anak kambing di lahan peternakan ini, Jumat siang (12/2/2021).

Sementara itu, istri Widodo, Eny Rusdayanti SPd MPd yang juga ikut memberikan pembinaan usaha peternakan dan pertanian, menambahkan, untuk pakan ternak diberikan pakan khusus yang bisa memberikan hasil maksimal pada perkembangan hewan.

“Selama seminggu kita kemas racikan pakan khusus yang dimasukkan ke dalam tabung. Terdiri dari daun kolonjono, kangkung kering, odot, suket, growol atau ampas ketela, kulit ketela, biovit dan garam secukupnya,” jelas Eny yang dinas di SMKN 3 Klaten.

Demean racikan pakan ternak ini, bisa terlihat hewan dengan cepat tumbuh bagus. Dalam perkembangannya, usaha ternak dan pertanian ini juga bersinergi dengan Perpatin atau Persatuan Petani Indonesia.

Termasuk pula ada pembinaan kepada para anggota ternak sapi yang mempunyai sapi PO atau sapi lainnya yang biasa untuk tunggangan. Jaringan peternak hewan tetap dilakukan Widodo, seperti di Karangnongko, Prambanan, Manisrenggo dan kecamatan lainnya.

“Jadi kita dukung pemberdayaan pertanian dan peternakan terpadu. Termasuk kelangkaan atau sulitnya mendapatkan pupuk kimia bersubsudi, kita arahkan petani gunakan pupuk kandang,” pesan Widodo, Jumat siang (12/2/2021). (Hakim)

Caption Foto HL:
Widodo (tengah) bersama istrinya (baju merah) saat foto bersama wartawan Klaten yang belajar dalam pembuatan pupuk kandang dan beternak, Jumat siang (12/2/2021).