Pembelajaran Macapat: Perpaduan Aplikasi Teams dan  Youtube

Spread the love

Sarno, M.Pd

Guru Bahasa Jawa SMK N 1 Petarukan

 

Pandemi Covid -19 berdampak luar biasa di berbagai sektor. Adanya pandemi ini di kwadran pertama tahun 2020 menyita banyak perhatian dunia, termasuk di dunia pendidikan. Banyak hal baru yang mewarnai perubahan-perubahan di dalam kegiatan belajar mengajar. Wajah dunia pendidikan dapat dibilang mengalami perubahan yang pesat.

Semua itu memiliki sisi negatif dan positif. Masyarakat resah, takut, cemas, dan was-was tertular oleh  virus Covid-19 ini merupakan beberapa contoh dampak negatif pandemi tersebut. Meskipun  demikian, beberapa sisi positifnya pun ada dampak dari merebahnya virus yang mendunia  ini. Hal itu dapat dilihat dengan munculnya kreativitas di berbagai bidang termasuk pendidikan, terutama di dalam pembelajaran tembang bahasa jawa.

Hampir semua kegiatan belajar mengajar di seluruh sekolah dihentikan demi memutus rantai tertularnya pandemi ini. Semua pihak pendidikan berfikir keras agar kegiatan belajar mengajar tidak lumpuh atau mati total. Dari hal itu, muncullah kegiatan belajar mengajar secara daring (dalam jejaring) yang menjadi populer hingga saat ini.

Hal itu diikuti pula  dengan munculnya berbagai kreativitas model pembelajaran jarak jauh (PJJ) di semua mata  pelajaran dengan maksud agar pendidikan tetap berjalan. Aplikasi-aplikasi pembelajaran pun menjadi alternatif dalam pembelajaran. Salah satu dari aplikasi itu adalah teams yang di  dalamnya dapat interaktif secara langsung atau siaran langsung antara guru dan peserta didik. Tidak hanya aplikasi pembelajaran saja yang menjadi populer sebagai media pembelajaran, media sosial pun menjadi pilihan diselenggarakannya proses belajar mengajar
dalam jejaring. Salah satunya adalah youtube.

Pembelajaran bahasa jawa pun mau tidak mau harus mendongkrak kebiasaan lama yang terbiasa berkegiatan belajar dengan model klasik menjadi model pembelajaran kekinian sesuai tuntutan di masa pandemi. Perpaduan Aplikasi Teams dan Youtube menjadi pilihan dalam pembelajaran tembang jawa (Macapat). Ini dilakukan khususnya dalam pembelajaran bahasa jawa di SMK Negeri 1 Petarukan selama masa pandemi. Semua ini setidaknya menarik dan menyenangkan bagi peserta didik karena kebiasaan mereka akrab dengan media sosial.

Bagaimana langkah-langkah pembelajaran tembang jawa (Macapat) deangan perpaduan aplikasi teams dan youtube?

Berikut langkah-langkahnya sehingga menarik dan menyenangkan bagi peserta didik.

1) Melalui Pembelajaran daring dengan Teams baik dengan paparan via pesan atau siaran langsung, peserta didik dimotivasi dengan mampu berperan, berbicara, dan tampil di depan umum dapat mendatangkan keuntungkan. Misalnya, dapat menjadi pembicara atau seorang pennyanyi,

2) Guru menjelaskan tujuan, dan sasaran belajar berperan, berbicara, melalui pemodelan yang inovatif dan kreatif, 3) Peserta didik diberikan pilihan tembang yang nantinya dijadikan bahan materi dalam tembang, tampil di depan umum, dan membuat vidio tembang,

4) Guru membekali peserta didik pedoman atau teori tembang dengan cara siaran langsung atau melalui link youtube yang sudah dibuat guru mata pelajaran, 5) Peserta didik memilih tembang dengan batasan tidak melanggar SARA dan tidak pornografi, 6) Peserta didik seusai nembang dan membuat vidionya yang dibagikan ke kolom tugas Teams disiapkan dengan umpan balik guru dan teman sekelasnya,

7) Sebagai penghargaan dari guru pada peserta didik, vidio tembang macapat terbaik yang sudah dibuatnya dibagikan di saluran Youtube guru mata pelajaran.

Dari pembahasan di atas untuk penguasaan tembang Jawa (Macapat) dapat diambil simpulan bahwa dalam merancang pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa Jawa dapat menggunakan model pembelajaran perpaduan aplikasi teams dan youtube karena model ini dapat tersusun secara sistematis sehingga dapat membantu guru tahap demi tahap dalam  merencanakan kegiatan pembelajaran seperti menganalisis peserta didik, membantu bagaimana
menentukan tujuan, memilih media, teknologi strategi, materi, menggunakan media-teknologi, strategi-materi, bagaimana membuat peserta didik berpartisipasi aktif sampai menilai dan
merevisi kegiatan yang telah berlangsung.

 

Editor: Cosmas