Ki Joko Edan: Kelir Tanpo Tepi, Wayang Sesuai Zamannya
SOLO, POSKITA.co – Wayang berkembang sesuai dengan zamannya. Maka, dalam pertunjukan wayang pun ada banyak inovasi, kreasi, khas sesuai dalang masing-masing pada jamannya.
“Wayang memiliki banyak nilai untuk penontonnya. Wayang terus berkembang. Tiap dalang memiliki kekhasan sendiri. Sayang, untuk generasi jaman sekarang, banyak dalang pemula yang belum memiliki ciri khas tersendiri. Masih banyak yang meniru dalang senior yang sudah kondang, entah itu sabetan, antawacana, dan lainnya,” kata Ki Joko Hadiwijaya dikenal Ki Joko Edan, didampingi Margono Prasetyo SSn, dan Widodo dari Forkommas Jateng, saat seminar hari wayang nasional, Rabu (6/11/2019) di Pendapa Sentra IKM Semanggi Harmoni, Surakarta.
Ki Joko Edan sangat senang dengan banyaknya dalang muda dan dalang bocah. Namun, ia juga merasa sedih, sebab dalang bocah sudah melakonkan seperti Bima Suci, yang seharusnya untuk dalang senior.
“Senang dan bangga, karena banyak dalang bermunculan. Tapi saya juga sedih, masak wayang bocah sudah mendalang dengan lakon Bima Suci. Harusnya lakon disesuaikan dengan dalang bocah,” kata Ki Joko Edan.
Sementara itu, Margono Prasetyo SSn dari Sanggar Wayang Gogon, mengaku gembira atas terlaksananya Pameran Wayang dan Lukisan, Seminar Wayang hingga pergelaran Wayang komunitas Congwayndut, dalang Gendut Dalang Berijazah, berkat kerjasama Sanggar Wayang Gogon dan Komunitas Budaya Nusantara bersama Pemkot Surakarta.
“Semua ini berawal dari nol rupiah. Saya berharap, dan tadi Bapak Wali Kota Solo serta DPRD Surakarta siap membantu agar Hari Wayang Nasional menjadi agenda tahunan Pemkot Surakarta, sehingga biaya penyelenggaraan masuk dalam APBD,” ujar Margono.
COSMAS