Netralitas Pj Kades Pelemgadung Diragukan

Spread the love

*/ Dipaksa Buat Surat Pernyataan Warga

SRAGEN, POSKITA.co – Penjabat Kepala Desa (Pj Kades) Pelemgadung, Kecamatan Karangmalang dinilai  tidak netral menjelang Pilkades desa setempat. Pasalnya, condong mendukung salah satu calon dari empat cakades yang bertarung dalam Pilkades Pelemgadung. Bahkan kedapatan mengajak warga condong ke salah satu cakades, Pj Kades Pelemgadung diminta membuat surat pernyataan untuk bersikap netral. Melihat kondisi itu dan menjaga netralitas, warga meminta Pj Kades Pelemgadung Basri, yang dikenal sebagai Kasi Ekonomi Pembangunan kecamatan Karangmalang diganti.

Wahono selaku Forum Masyarakat Sragen (Formas) yang mendapat aduan warga Pelemgadung meminta Camat Karangmalang dan Kabag Pemdes untuk mengganti Pj Kades Pelemgadung yang diduga tidak netral.

“Lantaran bila dipertahankan dikuatirkan Pilkades di Pelemgadung rawan konflik, mengingat Pj kades tidak netral yang dibuktikan dari surat pernyataan dibuatnya,” tutur Wahono, Rabu (4/9).

Karena Pj Kades setiap pertemuan dengan warga, kata Wahono, selalu menggandeng salah satu calon kades dan menjelekkan calon lainnya. Surat tersebut ditandatangani pada Jumat (30/8) lalu.

“Kondisi itu semakin diperkeruh dengan kebijakan Pj Kades Pelemgadung yang menjual dan menebang pohon turus desa, tanpa ada rapat dengan warga,” ungkap Wahono.

Selain menebang turus dengan harga yang dinilai di bawah standart, kata Wahono, masih menarik iuran RT dengan dalih untuk anggaran penerangan jalan.

Sayangnya, saat ingin menemui Pj kades tersebut di Kantor Desa Rabu (4/9), yang bersangkutan tidak berada di tempat. Namun dari Sekretaris Desa (Sekdes) memberikan keterangan soal permasalahan desa Pelemgadung.

Sekdes desa setempat Zepri Marten Slamet Kurniawan menyampaikan masalah netralitas Pj Kades sudah clear dan sudah membuat pernyataan tertulis untuk bersikap netral. Pihaknya menjelaskan saat ini salinan asli surat pernyataan itu dibawa Bhabinkamtibmas.

”Waktu itu saya fasilitasi, dari salah satu Manager calon datang dan klarifikasi ke kantor soal ketidaknetralannya. Dari Pj sudah mengakui dan tidak mengulangi tertuang dalam surat pernyataan,” beber Sekdes.

Dia menjelaskan Pj Kades mengarahkan ke salah satu calon. Pihaknya menepis tudingan Pj Kades saat ini jarang ke Kantor Desa karena masalah tersebut. Namun dia menyampaikan saat ini Basri cukup disibukkan karena harus menyiapkan musrenbangdes dan sebagainya. ”Tidak perlu saya sampaikan calon yang mana, tapi sudah diklarifikasi dan membuat pernyataan, tidak ngantornya bukan karena itu,” tegasnya.

Sementara disinggung penebangan Turus Trembesi desa, Zepri membeberkan ada 5 pohon yang ditebang. Anggarannya ditambahkan untuk PJU Desa. Desa mendapatkan Rp 5 juta dari penebangan turus itu. Sekdes juga menepis bahwa ada paksaan per RT harus menyumbang Rp 500 ribu untuk PJU tersebut. ”Kita tidak mematok harga, tergantung RT masing-masing. Kebijakan itu dari pak Pj,” ujarnya.

Desa Pelemgadung terdapat 39 RT tersebar. Namun dia menyampaikan tidak semua memberikan sumbangan. Selain permohonan sukarela tadi, pihak desa juga meminta sumbangan Toko sekitar desa.

Biaya untuk PJU itu sendiri mencapai Rp 78 juta. Namun saat ini baru terkumpul Rp 16 juta. Saat ini sudah sudah terlaksana 10 titik.

Terpisah, Pj Kades Pelemgadung, Basri saat dikonfirmasi enggan membahas soal tudingan tidak netral tersebut. Dia menegaskan bahwa masalah itu sudah selesai. ”Itu sudah selesai,” kilahnya.

Soal penebangan sejumlah pohon turus, dia menyampaikan mengambil kebijakan itu atas permintaan warga. Dia mengakui kondisi pohon sudah lapuk. ”Sebenarnya bukan mau saya, saya juga mengakomodir warga,” jelasnya.

Soal hasil penebangan turus terembesi, dia menyampaikan digunakan tambah biaya pemasangan lampu. Seperti disampaikan Bendahara Desa yakni Rp 6,5 juta. Bendahara menjelaskan awalnya Rp 5 juta namun ada tambahan Rp 1,5 juta. (Cartens)