Slamet, Tukang Tambal Ban Gaden yang Gigih sebagai Relawan Tanggap Bencana
KLATEN, POSKITA.co – Slamet M Ghofur (52 th), warga Dukuh Klemudan, Desa Gaden, Kecamatan Trucuk, Klaten, dikenal sebagai sosok yang super aktif. Di tengah kesibukan sebagai tukang tambal ban sepeda motor selama 5 tahunan, Slamet juga aktif dalam kegiatan Sekolah Sungai Klaten.
Saat ditemui wartawan di sela-sela melayani warga yang sepedaj motornya bocor, Kamis siang (28/3/2019), Slamet mengaku habis mengikuti acara pertemuan Kongres Sungai se Indonesia di Cibubur selama 5 hari, Rabu-Minggu (20-24/3).
Hasil maklumat kongres Sungai Indonesia 4.0, antara lain kongres Sungai Indonesia adalah gerakan masyarakat dalam rangka mewujudkan sungai sebagai pusat peradaban bagi peningkatan kualitas hidup manusia.
Selain itu, kongres Sungai Indonesia merupakan ruang terbuka bagi seluruh pemangku kepentingan yang berkomitmen untuk secara bersama-sama meningkatkan kualitas sungai dengan mendorong terbentuknya Penggerak Kongres Sungai Indonesia di seluruh wilayah Indonesia yang terdiri dari komunitas, perguruan tinggi dan pemerintah, serta tersedianya sistem dukungan dari swasta dan media.
“Landasan nilai kongres Sungai Indonesia adalah jujur, toleran, gotong royong, tidak diskriminatif, dan ramah terhadap lingkungan hidup. Kongres Sungai Indonesia berkewajiban menerbitkan dokumentasi tentang praktek baik dari berbagai kalangan terkait dengan usaha peningkatan kualitas sungai yang telah dipaparkan pada kongres Sungai Indonesia I, II dan III,” jelas Slamet.
Maklumat lainnya, dimulai dari kongres Sungai Indonesia V, akan memberikan penghargaan terhadap komunitas yang memiliki praktek terbaik dalam peningkatan kualitas sungai di wilayahnya dan penghargaan terhadap promosi terbaik yang berbicara tentang gerakan mewujudkan sungai sebagai pusat peradaban bagi peningkatan kualitas hidup manusia.
Meskipun hanya sebagai tukang tambal ban, Slamet juga ditunjuk Kades Gaden Hj Partinah ST MM sebagai Ketua GRC atau Gaden Reaksi Cepat. GRC selama ini ada 20 orang yang aktif dan gerakan selama ini mengurangi resiko banjir sungai Dengkeng, penanganan pohon tumbang dan lainnya.
“Saya terus terang gabung di Sekolah Sungai Indonesia Klaten, termasuk mengelola GRC ini semata-mata kepedulian dan kemanusiaan. Kita ajak masyarakat sadar lingkungan, seperti tidak buang sampah atau limbah di sungai dan sebagainya. Jadi relawan tanggap bencana memang menyenangkan,” ujar Slamet. (Aha)
Caption Foto HL:
Slamet sedang jalankan tugas sebagai tambal ban di sela-sela kesibukan sebagai relawan bencana.