Mbah Marno Prengguk Gelar Ruwatan Pusaka di Tahun Baru Muharram
KLATEN (poskita.co) – Terdengar suara lantunan dzikir tahlilan laras madyo di kediaman Sumarno alias Mbah Marno, salah satu tokoh spiritual di Prengguk, Desa Bogem, Kecamatan Bayat, Klaten, Selasa malam (11/9/2018).
Acara diawali dengan dzikir tahlil ala laras madyo yang dipimpin oleh Ustadz Waris Sukoco dari Paseban, Bayat dan berlangsung selama 1 jam lebih. Jamaah mengenakan baju beskap Jawa dengan duduk bersila di tikar. Belasan abdi Kraton Yogyakarta juga hadir dalam acara ini.
“Setiap pergantian tahun baru Islam Hijriyah, kita tradisikan berdoa bersama memohon petunjuk dan perlindungan Allah SWT. Bisa dikatakan acara ini jadi agenda tradisi Muharram atau Suronan yang merupakan bulan penuh barokah,” jelas Mbah Sumarno.
Setelah dzikir tahlil ada taushiyah dari Ustadz Nurdi, mantan Kepala Desa Melikan, Kecamatan Wedi, Klaten. Dalam pesannya, Nurdi mengajak warga yang hadir untuk perbanyak syukur dan tebarkan kebaikan di masyarakat.
Setelah pengajian, ada ruwatan pusaka yang dipimpin Mbah Marno yang tampak membawa keris pusaka “Kiai Jangkung” dan tombaknya “Nogo Puspito” yang diikuti sejumlah abdi kraton dan putra-putri beliau di belakangnya dengan membawa 3 keris pusaka dan 3 tombak pusaka.
Usai jalan kaki berkeliling pekarangan rumah, Mbah Marno dan rombongan kirab melakukan ritual duduk di bawah pohon belimbing yang ada di depan rumah sambil mengucapkan doa-doa keselamatan dan kebaikan untuk negeri ini.
“Ingat, tahun depan itu tahun politik, kita harapkan masyarakat tetap menjaga kerukunan, kedamaian masyarakat. Tahun baru 1440 hijriyah ini, mudah-mudahan masyarakat selalu diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi ujian hidup. Kabeh penting rukun,” pesan Mbah Marno. (aha)
Caption Foto Atas:
Mbah Marno sedang pimpin ruwatan malam pergantian tahun baru Muharram 1440 H di bawah pohon Belimbing depan rumahnya di Prengguk, Bogem, Bayat, Selasa malam (11/9/2018).