Saling Serang Dalam Debat Terbuka, Kedua Paslon Lontarkan Visi dan Misi Sama

Spread the love

KARANGANYAR (poskita.co) – Debat pasangan calon bupati dan wakil bupati Karanganyar berlangsung panas.

Debat kian seru manakala kandidat diberi kesempatan untuk bertanya dan mengkritik gagasan pesaingnya.

Materi debat  disusun oleh para panelis yang berasal dari akademisi sesuai dengan tema Menuju Karanganyar Berdaya Saing Diera Global.

Akademisi tersebut empat di antaranya berasal dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dan satu orang dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.

Awalnya, kedua Paslon sejalan untuk mengangkat pengembangan wisata di bumi lereng Lawu dan program pendidikan gratis untuk masyarakat Karanganyar dan upaya.

Namun, saat Juliyatmono mulai menyinggung keberhasilannya menggagalkan Geothermal serta rencana tentang membangun anak tangga hingga ke puncak Gunung Lawu,
Rohadi pun meresponnya dengan mengatakan sebagai seorang pemimpin, jangan terlalu banyak janji.

“Saya tidak setuju bila ada anak tangga dibangun menuju puncak Gunung Lawu. Karena itu akan merusak Gunung Lawu. Selain itu sebagai pemimpin jangan terlalu banyak janji,”ungkap Rohadi disambut yel-yel dari pendukungnya, Senin (21/5/2018).

Mengetahui programnya di kritik mantan patnernya itu, Juliyatmono mengatakan hampir seluruh wilayah di Kabupaten Karanganyar di 17 Kecamatan miliki nilai jual untuk tujuan wisata. Karanganyar yang dijual (wisatanya) adalah pesona alamnya yang sangat indah.

“Karanganyar bumi yang berkah, banyak keunggulannya. Ada peradapan yang usianya milyaran tahun. Dan bukti sejarahnya tersimpan di musium kampung purba (musium Dayu) di Gondangrejo,” ucap Juliyatmono.

Juliyatmono tegaskan selain pembangunan wisata hal yang juga harus diperhatikan adalah segi kaeamanan dan kenyamanan para pengunjung di lokasi wisata di Karanganyar. Jika ingin wisata Karanganyar aman dan nyaman, jangan sampai ada terorisme dalam bentuk apapun.

“Agar Karanganyar menjadi tujuan wisata yang aman, dan nyaman bagi siapapun. Karena itu kita tolak aksi terorisme dalam segala bentuk,” tegasnya.

Dalam dunia pendidikan Juliyatmono janjikan pendidikan gratis bagi warga Karanganyar  mulai ditingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama (SMP). Untuk tingkat SLTA dan sederajat pengelolaanya saat ini sudah diambil alih Propinsi.

“Meski untuk SMA dan sederajat sudah menjadi tanggungan propinsi namun pihaknya mengupayakan biaya pendidikan (SMA sederajat) jauh lebih murah. Tidak gratis sepenuhnya namun kita akan upayakan biaya yang murah,” janji Juliyatmono. 

Tak mau kalah, Rohadi Widodo juga tawarkan program yang sama untuk dunia pendidikan yakni program pendidikan gratis ditingkat sekolah dasar hingga ke sekolah menengah pertama (SMP).

“Program pendidikan gratis tetap jadi prioritas. Masuk dalam salah satu program  dari tujuh program lain yang kami usung,” jelas Rohadi. 

Sementara itu di bidang Pariwisata, Rohadi Widodo sebut jika banyak lokadi wisata di Karanganyar, namun hanya satu saja yang menjadi milik Kabupaten Karanganyar yakni Sapta Tirta Pablengan di Matesih. Sedangkan lainnya merupakan milik Propinsi dan swasta.

“Harapan kedepannya dengan adanya perubahan UU, taman hutan rakyat (Tahura, Ngargoyoso) bisa menjadi milik Karanganyar. Sesui (perubahan UU)  jika di suatu wilayah ada satu tahura, maka akan menjadi milik wilayah tersebut,” papar Rohadi.

Rohadi sebut jika program pengembangan wisata yang digagasnya dengan  mengupayakan  tetep menjaga kelestarian alam yang ada di Kabupaten Karanganyar di wilayah timur. Sedangkan Karanganyar di wilayah barat akan dibuat lebih modern menjadi megapolitan.

“Ada sawah dikawasan Jatiyoso yang luar biasa indahnya. Sama seperti di Bali yang punya Ubud, di sini kita juga punya (Jatiyoso),” tutupnya. (uky)